Selain Anjang Sono
antar Paguron, acara Milangka Mustika Purta Pasundan yang mengambil tema “Anjang Sono antar
Paguron” ini juga digelar dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni bela
diri pencak silat.
“Pencak silat
merupakan bagian dari seni budaya. Kita harus melestarikan dan mengembangkan
seni bela diri ini, terlebih dalam acara Milangka yang merupakan salah satu
wadah silaturami penggiat seni dan budaya," ujar Ketua Panitia Budi Arya
kepada sukabumiNews usai kegiatan.
Dikatakan Budi Arya,
sebanyak 80 paguron dan 28 komunitas turut mengisi acara ini dengan atraksi dan
jurus silat dari masing-masing paguron. Selain menampilkan atraksi silat, acara
ini juga diisi dengan Kesenian Calung dan kesenian ciri khas orang sukabumi,
yaitu Ngagondang Lisung, yang dimainkan oleh emak-emak dengan kepiawaian
memainkan ritme nada ketukan lisung yang sangat merdu.
Budi Arya berharap,
dengan adanya gelaran seni ini, pemerintah Kabupaten Sukabumi dan anggota DPRD
dari Dapilnya masing-masing agar lebih serius dalam meningkatkan kelestarikan
kesenian dan kebudayaan, khususnya ibing pencak silat sebagai warisan leluhur
untuk diteruskan kepada generasi mendatang.
Sementara itu,
pemerhati Seni dan Budaya Abah Ruskawan sangat mengapresiasi acara pentas seni
dan budaya ini, sebab kata dia, dengan kegiatan Milangka ini seluruh paguron
bisa bersilaturahi di sini.
“Semoga kegiatan ini
tidak hanya kali ini saja akan tetapi menjadi kegiatan yang terus berlanjut di
tahun berikutnya, termasuk menjadi uswatun dan panutan bagi penggiat seni
budaya di luar sukabumi,” ucapnya.
Hal senada juga
dikatakan Ketua Paguron Mustika Putra Pasundan Supardi Winata. Bahkan Supardi
berharap, dalam Milangkala yang pertama ini, seluruh Paguron yang di Pimpinnya
bisa menjaga dan mengembangkan seni budaya khususnya, seni budaya sunda.
“Kenapa demilian, karena
kita asli kelahiran Sunda, maka sepatutnya kita wajib mencintai dan lebih
mengenal tentang Budaya Sunda,” tegasnya.
Acara Milangka Mustika Purta Pasundan ini juga tak lepas dari bakti sosial yang diaplikasikan dengan pemberian santunan kepada pakir miskin, yatim piatu dan jompo.
Baca juga: Festival "Soekabumi Tempo Doeloe" Diminati Pengunjung
Pewarta : Azis R
Editor : Red.
Copyright ©
SUKABUMINEWS 2019