Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong sepakat memperkuat kerja sama Ekonomi. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Sekretariat Presiden) |
sukabumiNews, JAKARTA – Indonesia dan Singapura
kembali berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan
antara kedua negara. Sejumlah kesepakatan berhasil dicapai saat Annual Leaders
Meeting antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong di
The Istana, Singapura, pada Selasa, 8 Oktober 2019.
Presiden Jokowi, dalam pernyataan pers bersama usai
pertemuan, menyampaikan sejumlah kesepakatan yang berhasil dicapai kedua
negara. Pertama, Indonesia menyambut baik kesepakatan kedua negara mengenai
Framework for Negotiation of FIR Realignment, yang ditandatangani 12 September
2019 lalu. Terkait hal tersebut, tim teknis kedua negara telah memulai
pertemuan pada 7 Oktober dan diharapkan dapat segera membuahkan hasil konkret.
Kedua, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia dan
Singapura sepakat untuk memperpanjang kerja sama keuangan antara bank sentral
kedua negara, yakni pengelolaan likuiditas valas secara bilateral (bilateral
liquidity management arrangement). Kerja sama ini mencerminkan komitmen yang
kuat dari kedua pemimpin untuk meningkatkan stabilitas dan pengembangan ekonomi
di kawasan. Perpanjangan kerja sama ini akan dilakukan pada November 2019
mendatang.
Sementara yang ketiga, Presiden Jokowi menyambut baik
perkembangan dan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai dalam Leaders'
Retreat tahun lalu. Perkembangan tersebut antara lain perkembangan pengembangan
kawasan industri Kendal yang menjadi ikon kerja sama kedua negara.
"Kami menyambut baik tindak lanjut kesepakatan
Leaders' Retreat tahun lalu, antara lain bertambahnya tenants di Kendal
Industrial Park, berkembangnya Nongsa Digital Park, dan dukungan Singapore
Economic Development Board bagi pembukaan operasi perusahaan Pegatron di Batam,"
kata Presiden.
Mengenai infrastruktur, Presiden juga menawarkan
kepada Singapura berbagai peluang kerja sama pendanaan sejumlah proyek
infrastruktur di Indonesia.
"Indonesia menawarkan berbagai peluang kerja sama
pendanaan proyek-proyek infrastruktur, di antaranya proyek kereta api
Makassar-Parepare dan lapangan udara di Labuan Bajo," ucapnya.
Selain itu, kedua negara juga bersepakat untuk
memperkuat kerja sama di bidang pendidikan vokasional. Bentuk kerja sama
tersebut antara lain operasionalisasi politeknik Kendal dan kegiatan pelatihan
bagi para instruktur serta inisiatif RISING (Republic of Indonesia and
Singapore) Fellowship.
Di samping itu, keduanya juga sepakat untuk mendorong
penyelesaian proses ratifikasi perjanjian investasi bilateral (bilateral
investment treaty) serta peningkatan kerja sama di bidang perdagangan
elektronik, teknologi finansial, layanan data, pengembangan techno park, serta
regional innovation hub.
"Terima kasih Perdana Menteri Lee, mari kita
bekerja sama untuk kemakmuran dua negara dan masyarakat kita," tandas
Presiden, dalam rilis yang diterima sukabumiNews dari Kepala Biro Pers, Media,
dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.
Pewarta: Didi Muryadi
Editor: Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019