Ketum GENPPARI, Dede Farhan Aulawi (duduk, pertama dari kanan) bersama anggota GENPPARI lalinnya |
sukabumiNews, BANDUNG – Komitmen untuk memajukan pariwisata Indonesia
sudah sejak lama dirintis oleh GENPPARI karena menyadari fungsi strategis
kepariwisataan untuk masa depan Indonesia. Saat sumber daya alam menyusut,
harga-harga komoditi ekspor sangat fluktuatif sehingga neraca perdagangan juga
sering defisit, pajak sudah digenjot tetapi pos pemasukan masih kurang maka
pinjaman luar negeri tak terhindarkan.
“Mengingat hal tersebut, GENPPARI berfikir keras untuk mencari
alternatif lain sumber pemasukan negara tanpa harus mengeksplorasi sumber daya
alam. Salah satunya adalah sektor kepariwisataan yang dimiliki oleh 17 ribu
pulau di Indonesia,” Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia
(GENPPARI) Dede Farhan Aulawi kepada sukabumiNews, di salah satu tempat wisata di
Bandung, Sabtu (5/10/2019).
Dede mengatakan, seluruh jajaran Pengurus GENPPARI dari
tingkat DPP sampai DPD kabupaten/ kota memiliki kesamaan pandangan, tekad dan
komitmen untuk memajukan pariwisata Indonesia.
Menurutnya, tak bisa ditawar lagi bahwa sektor pariwisata sanggup menjadi sektor
unggulan dan andalan dalam meningkatkan kesejahterakan bangsa. Namun demikian
kata dia, GENPPARI juga tetap akan mewaspadai kemungkinan masuknya narkoba
melalui jalur dan objek kepariwisataan.
“Oleh karena itu, GENPPARI juga akan membentuk Tim Khusus yang
memantau dan memonitor kemungkinan adanya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba
yang dilakukan oleh para turis,” Ujar Dede.
Sementa mengenai teknisnya, terang, Dede, GENPPARI akan membentuk Program Pos
Wisata Anti Narkoba (PosWan). Tim ini, tambah dia, akan memonitor dan mengawasi kemungkinan
adanya peredaran gelap narkoba yang terhubung dengan jaringan internasional, termasuk tempat-tempat hiburan yang seringkali
disalahgunakan oleh oknum tertentu sebagai sarana dalam melakukan transaksi
narkoba.
“Tim ini tidak sekedar memiliki komitmen dan tekad saja, melainkan
juga akan dilatih dengan keterampilan khusus dalam mengelola berbagai pola
pergerakan informasi dari para pelaku, salah satunya adalah keterampilan ilmu
intelijen,” jelas Dede.
Di akhir perbincangannya
Dede mengingatkan dan meminta kepada seluruh anggota GENPPARI agar memajukan
pariwisata dan juga mencegah kemungkinan adanya peredaran narkoba di tempat
wisata. Jika menemkan hal-hal yang mencurigakan, pesan dia, maka dirinya meminta untuk segera
berkoordinasi dengan aparat keamanan.
Pewarta: AM
Editor: Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2019