Ir. H. M Adjat Sudrajat Kepala Dinas Pertanian Kabupten Sukabumi. |
sukabumiNews, WARUNGKIARA – Ribuan hektar lahan sawah
di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilanda kekeringan. Akibatnya ribuan hektar
sawah tersebut tidak menghasilkan (fuso). Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi
menyebut, di musim kemarau panjang ini kekeringan di kabupaten sukabumi
mencapai 7000 hektar.
“Sampai dengan minggu kemarin fusonya itu sekitar 3160
hektar, dan sisanya masih ada yang bisa di panen. Tapi tidak menutup
kemungkinan angka ini akan terus bertambah lantaran tidak ada pasokan air,” ungkap
Ir. H. M Adjat Sudrajat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi kepada
sukabumiNews, Sabtu (31/8/19) di acara peresmian Bendungan Leuwisapi di Kp.
Halimun, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
BACA Juga:
Resmikan Bendungan Leuwisapi, Gubernur Jabar Dukung Petani Sawah di Sukabumi
"Dengan adanya Bendungan Irigasi sedikit banyak
akan bisa mengurangi krisis air dan bisa mengamankan sekitar 200 hektar lahan
saat musim kemarau tiba, itu kan lumayan,” imbuhnya.
Menurut Adjat, Kabupaten Sukabumi, dari sisi sasaran
tanam untuk tahun 2019 itu sebenarnya sudah tercapai sekitar 1459. Sasaran yang
di minta oleh Kementerian Pertanian 1945 itu, tutur Adjat, sudah lebih 4000
hektar. Kementerian juga tambah Ajat, meminta supaya di Bulan Agustus tahun ini
tidak lagi 4600 hektar, akan tetapi harus mencapai 15.000 hektar.
"Kabupaten Sukabumi cukup potensi untuk bisa menambah
kembangkan dikembangkan tanamnya menjadi 15.000. Karena sudah ditargetkan, kita
harus berupaya meski dengan kemampuan terbatas. Makanya waktu kemarin Dinas
Pertanian mengundang Bupati untuk melakukan gerakan olah tanda dan tanam di
Cikakak yang bertujuan supaya terpenuhi target tersebut, dan aparatur bisa
menggerakkan di masing-masing wilayahnya,” papar Adjat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupten Sukabumi itu menyebut, hal ini dilakukan Kementerian
Pertanian untuk menopang yang sudah fuso tadi. Sementara, terang Dia, untuk wilayah
Sukabumi sudah cukup, namun untuk wilayah lain belum tentu bisa menanam.
"Alhamdulilah dan bersyukur jika ada bendungan
irigasi yang diperbaiki oleh pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi fuso akibat
kekeringan. Di bulan Juli kemarin jumlah pangan kita sebanyak 23.000 hektar, tidak
kekurangan. Dan di bulan Agustus ini sejumlah 9000 hektar kita panen raya,
walau pun mengalami kekeringan. Makanya harga beras tetap stabil tidak
mengalami kenaikan," pungkasnya.
Baca juga: Antisipasi Penyakit Getah Kuning pada Buah Manggis, Pemdes Cibolang Beri Penyuluhan kepada Para Petani
Baca juga: Antisipasi Penyakit Getah Kuning pada Buah Manggis, Pemdes Cibolang Beri Penyuluhan kepada Para Petani
Pewarta : Azis R
Editor : Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019