Pengamat Politik Adi Prayitno. [Suara.com/Ria Rizki] |
sukabumiNews, JAKARTA – Pengamat Politik Adi Prayitno
mengatakan, bahwa logikanya gerakan mahasiswa tidak bisa hanya dilakukan dalam
sehari atau dua hari saja.
Menurutnya, mereka mesti kontinyu untuk menyampaikan
aspirasinya agar dilirik oleh pemerintah.
"Dalam student movement logika dalam student
protest itu tidak bisa simultan bahwa kita protes hari ini besok akan dipenuhi
tuntutan oleh pemerintah dan DPR," kata Adi saat ditemui di Jalan Wahid
Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).
"Dalam logika gerakan massa ini harus dilakukan
secara kontinyu, hari ini ditolak besok datang lagi ditolak datang lagi. dan
seterusnya sehingga semua proses tuntutan harus selesai," sambungnya.
Selain itu, Adi menyarankan mahasiswa tidak hanya
cukup melakukan demonstrasi saja. Namun juga harus bisa berdialog dengan
perumus rancangan undang-undang yakni para anggota DPR RI.
Menjadi poin penting dalam perubahan tersebut apabila
mahasiswa bisa meyakinkan kepada anggota dewan bahwa pasal per pasal yang
dibahas di ruang parlemen itu ada yang meresahkan masyarakat.
Adi juga mengatakan bahwa mahasiswa zaman sekarang
harus bisa belajar kepada aktivis 1998 yang tidak patah arang berjuang 10 tahun
untuk menghasilkan beberapa keputusan yang dilakukan pemerintah.
"Ke depan memang harus ada lobi-lobi khusus,
tentu dengan draf proposal dengan UU yang dianggap meresahkan, jangan berhenti
hanya tanggal 23-24, harus kontinyu, sampai tuntas bahwa UU KPK ini harus
dibatalkan, dan RKUHP harus dibatalkan," katanya. (suara.com)
Baca Juga: Siapa di Balik Tagar #TurunkanJokowi, Cek 5 Fakta Ini
Baca Juga: Siapa di Balik Tagar #TurunkanJokowi, Cek 5 Fakta Ini
Editor: Red.
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2019