Marinir A.S. mengamati pesawat serangan cepat Iran dari USS John P. Murtha selama transit Selat Hormuz, Laut Arab di lepas Oman, dalam gambar ini yang dirilis pada 18 Juli 2019. (Reuters) |
sukabumiNews, ABU DHABI – Uni Emirat Arab mengatakan
telah bergabung dengan koalisi yang dipimpin AS untuk melindungi kawasan
maritim di Timur Tengah setelah serangan terhadap instalasi minyak Saudi.
Kantor berita resmi UEA, WAM, mengumumkan keputusan
pemerintah dalam sebuah pernyataan, Kamis (19/9/2019).
WAM mengutip Salem al-Zaabi dari Kementerian Luar
Negeri Emirati yang mengatakan UEA bergabung dengan koalisi untuk “memastikan
keamanan energi global dan berlanjutnya aliran pasokan energi ke ekonomi
global.”
Arab Saudi bergabung dengan koalisi pada Rabu (18/9).
Australia, Bahrain, dan Inggris juga ikut serta.
AS membentuk koalisi setelah serangan terhadap kapal
tanker minyak yang disalahkan pejabat Amerika terhadap Iran, serta penyitaan
tanker Iran di wilayah tersebut. Iran membantah berada di balik ledakan tanker.
Pada Senin (16/9), Pengawal Revolusi Iran (IRGC)
menyita sebuah kapal di Teluk karena diduga menyelundupkan 250.000 liter bahan
bakar diesel ke Uni Emirat Arab, lapor kantor semi-resmi Iran, ISNA.
Serangan terhadap instalasi minyak Saudi, Sabtu pekan
lalu, semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Iran, yang telah
membantah keterlibatan dalam serangan itu, memperingatkan AS akan membalas
segera jika dirinya ditargetkan.
Pewarta: Arrahmah
Editor: Red.
COPYRIGHT
© SUKABUMINEWS 2019