sukabumiNews,
GUNUNGGURUH – Cobek dan ulekan dari batu adalah sepasang alat yang telah
digunakan sejak zaman purbakala untuk menumbuk, menggiling, melumat, mengulek,
dan mencampur bahan-bahan tertentu, misalnya bumbu dapur, rempah-rempah, jamu,
atau obat-obatan.
Cobek dan ulekan dari
batu telah lama digunakan sebagai alat dapur dalam proses masak-memasak hingga
kini.
Herman Nurarifn (38),
salah seorang Pengrajin Cobek Batu asal Kp. Pangleseran RT.003/004, Desa
Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mengungkapkan, meski
usaha Cobek Batu yang di gelutinya mengalami jatuh bangun, namun ia masih tetap
bertahan.
“Tiga kali usaha saya
jatuh bangun, jarena terkedala modal, dan baru baru satu bulan ini bisa bangkit
kembali. Alhamdulilah pesanan dari konsumen, baik dari dalam dan luar Sukabumi sudah
banyak walaupun kita masih belum bisa memenuhi sepenuhnya pesanan yang di
butuhkan," ungkap Herman Nurarifn kepada sukabumiNews di lokasi pembuatan
Cobek, Kamis (26/9/2019).
Herman menuturkan,
dalam waktu satu minggu saja satu orang konsumen bisa memesan sebanyak 70 Cobek
batu. “Dari 70 itu kalau di nominalkan dengan uang sekitar Rp2 juta-an,” tambahnya.
Dikatakan Herman, kerajinan
Cobek batu yang diproduksinya ini terbuat dari bahan batu jenis poslen yang dia
beli di daerah Cimaja, Cibamban, Cikadu Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
Adapun kata dia,
harga cobek batu yang dia jual harganya cukup bervariatif mulai dari harga Rp30
ribu hingga Rp50 ribu. Sementara, khusus cobek batu yang dibuat untuk mengolah
atau meracik bumbu pecel atau lotek harganya bisa mencapai di atas Rp50 ribu.
Herman berharap,
karena saat ini pemesanan batu cobeknya semakin banyak, namun terkendala fasilitas
tempat yang kurang maksimal, serata kekurangan pekerja, ada pihak pemerintah
maupun swasta yang membantu mengembangkan usahanya.
Pewarta : Azis R
Editor: AM.
COPYRIGHT ©
SUKABUMIEWS 2019