sukabumiNews, BANDUNG
– Demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jabar yang sempat ricuh,
telah berakhir pada Senin (23/9/2019) malam. Sebanyak 92 mahasiswa dan 9 polisi
mengalami luka-luka dalam aksi tersebut.
Ribuan massa mahasiswa
tersebut menolak revisi UU KPK dan sejumlah revisi UU lainnya. Mereka menilai
revisi tersebut akan merugikan masyarakat Indonesia.
Diberitakan sukabumiNews sebelumnya, kericuhan antara demonstran dan polisi terjadi
sekitar pukul 18.15 WIB, ketika mahasiswa mulai memaksa masuk ke halaman Gedung
DPRD Jabar. Aksi saling dorong pun tak terelakan antar kedua belah pihak.
LIHAT: Demo Ribuan Mahasiswa di Bandung, Ricuh
LIHAT: Demo Ribuan Mahasiswa di Bandung, Ricuh
Aksi semakin memanas
ketika mobil water canon datang, lalu menyemprotkan air ke arah mahasiswa, yang
kemudian disambut dengan lemparan sejumlah batu dari arah mahasiswa.
Sejumlah sepeda motor mengalami kerusakan akibat aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jabar, Senin (23/9/2019). (Kavin Faza/Ayobandung.com) |
Kericuhan terjadi
sekitar 10-15 menit, dan kemudian berangsur normal setelah massa mahasiswa
mundur akibat ditembak gas air mata.
Diberitakan oleh Suara.com bersumber dari Ayobandung.com setelahnya, akibat kericuhan ini,
sejumlah fasilitas umum dan beberapa polisi serta mahasiswa terluka. Sekitar 92
mahasiswa mendapat perawatan di Universitas Islam Bandung (Unisba). Para
mahasiswa dari berbagai kampus itu mendapat perawatan di aula kampus selepas
bubar dari lokasi aksi terakhir di Gedung DPRD Jawa Barat.
Baca Juga: Mahasiswa Jabar Minta KPK Jangan Jadi Alat Politik
Baca Juga: Mahasiswa Jabar Minta KPK Jangan Jadi Alat Politik
Ketua LKM KSR Unisba,
Faisal, mengatakan pihaknya memberi perawatan kepada para mahasiswa dibantu
berbagai elemen, di antaranya KSR Universitas Pasundan, PMI Kota Bandung, dan
petugas kesehatan dari Dinkes Kota Bandung.
Mereka yang mendapat
perawatan rata-rata karena masalah sesak nafas oleh gas air mata, mata pedih
karena water canon, shock, dan memar.
Ada juga mahasiswa
yang tulangnya patah dan luka parah jenis lainnya. Mereka lalu dilarikan ke
rumah sakit, seperti RS Hasan Sadikin, RS Halmahera, RS Sariningsih, dan RS
Baromeus Bandung.
Sedangkan sebanyak 9
anggota polisi juga mendapatkan perawatan usai menjaga aksi unjuk rasa
tersebut. Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, melalui pesan singkat
menyebut bahwa kesembilan anggotanya mengalami luka-luka akibat terkena
lemparan batu ketika tengah melakukan penjagaan. Para anggota polisi ini
kemudian dievakuasi ke sejumlah rumah sakit. Ada yang mengalami luka dan memar,
luka robek, keseleo, hingga sesak napas.
Baca Juga: Pengamat Politik: Gerakan Aksi Mahasiswa Harus Dilakukan Kontinyu
Lihat, VIDEO: Demo Ribuan Mahasiswa di Bandung, Ricuh
Baca Juga: Pengamat Politik: Gerakan Aksi Mahasiswa Harus Dilakukan Kontinyu
Lihat, VIDEO: Demo Ribuan Mahasiswa di Bandung, Ricuh
Editor: Red.
COPYRIGHT ©
SUKABUMINEWS 2019