Diding, guru ngaji di Kampung Tenjojaya hanya bisa pasrah melihat rumahnya ludes terbakar. |
sukabumiNews, CIKIDANG - Sebuah rumah milik Diding
(64) guru ngaji di Kampung Tenjojaya, RT 02, RW 04, Desa Pangkalan, Kecamatan
Cikidang, Kabupaten Sukabumi ludes terbakar. Akibatnya penghuni rumah harus
mengungsi karena tempat tinggalnya sudah tidak layak dihuni.
Tidak diketahui kapan tepatnya api melalap rumah guru
ngaji tersebut. Namun demikian, salah seorang warga setempat, Edih Suherdi
mengatakan, api sudah terlihat berkobar dan melalap habis rumah korban sekitar pukul 23:30 WIB, Kamis (15/8/2019).
"Api cepat membakar habis rumah Diding dalam beberapa
menit. Seluruh bangunan yang terbuat dari kayu ludes dan hanya menyisakan
dinding yang terbuat dari batako," terang Edih kepada SukabumiNews,
melalui selulernya, Jum'at (16/8/19).
Edih menjelaskan, kebakaran terjadi secara tiba-tiba
sesaat ditinggal pemilik yang saat itu tengah mengikuti pengajian rutin di salah
satu mesjid di kampung tersebut. Saat kejadian, pemilik maupun warga sekitar
tidak sempat menghubungi petugas pemadam kebakaran, hingga sejumlah warga
berusaha untuk memadamkanya dengan peralatan alakadarnya.
"Warga berusaha memadamkan dengan menggunakan air
dan pasir. Api bisa dipadamkan setelah beberapa saat. Hanya saja bangunan
beserta isi rumah Diding tidak banyak yang bisa diselamatkan," jelasnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat peristiwa
tersebut lantaran pemilik saat itu sedang tidak berada di dalam rumah. Diding,
kata Edih, saat itu sedang bersamanya ngobrol usai mengikuti pengajian rutin.
Dengan adanya kejadian itu, warga setempat merasa
prihatin. Terlebih rumah Diding yang terbakar merupakan tempat dimana anak-anak
kampung belajar mengaji di rumahnya. Menurut informasi yang dihimpun
sukabumiNews, sedikitnya 10 anak yang belajar ilmu agama disana.
Warga berharap ada uluran tangan dermawan untuk
membantu Diding memembangunkan kembali rumahnya.
Di lain pihak, Plt Kepala Desa Pangkalan Iwan Setiawan
mengatakan, dugaan sementara, api yang menghanguskan bangunan rumah yang
berukuran 6 X 5 meter ini berasal dari konsleting arus listrik.
Api cepat membesar karena bagian rumahnya terbuat dari
anyaman bambu yang mudah terbakar.
Sebelumnya, tutur Iwan, warga telah berupaya maksimal untuk
memadamkan api. “Namun api tersebut telah menghanguskan seluruh isi rumahnya
hingga nyaris rata dengan tanah,” pungkasnya.
Pewarta: Azis R.
Editor: AM
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019