Oleh: Harits Abu Ulya
Pengamat Intelijen dan Terorisme
Papua membara | Gambar Istimewa |
KASUS mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang
hanyalah pemantik saja. Sejatinya Papua sudah sejak zaman orde baru berlanjut
sampai rezim Jokowi ini menyimpan kompleksitas persoalan yang belum tuntas.
Selama ini terkesan Papua dielus dengan
"kemanjaan" oleh seluruh orde.
Satu sisi Papua adalah sumber keuntungan ekonomi yang
sangat besar kontribusinya untuk Jakarta, dan disisi lain Jakarta juga di
bayang-bayangi rasa kawatir Papua lepas dari NKRI. Disamping pola penanganan
masalah selalu gagap karena takut sorotan pihak asing (Luar Negeri). Banyak
spionase asing dengan beragam cover fokus di Papua dengan agenda yang bisa
mengancam kedaulatan NKRI atas Papua.
Laksana bara dalam sekam, kompleksitas persoalan yang
menahun tersebut jika ada pemantiknya maka
dengan mudah Papua terbakar.
Pemantik itu bisa saja by design oleh oknum-oknum
tertentu di saat ada momentum yang tepat. Aparat perlu memburu sumber-sumber
pusat provokasi.
Kasus Papua tidak boleh di anggap sederhana, kecil
bahkan dianggap kejadian biasa. Jika Jakarta tidak cepat bertindak maka
berpeluang menjadi buah simalakama.
Jangan lupa bahwa di Papua ada gerakan separatis OPM
yang terus bekerja untuk melepaskan Papua dari NKRI. Pihak asing juga melihat
Papua sangat seksi dan menarik untuk dikangkangi. Di saat ada momentum yang
menguntungkan, maka tidak menutup kemungkinan kontraksi di Papua kali ini akan
sulit di selesaikan dan OPM bisa saja menunggangi. Dan pihak asing juga terus
bekerja "mengawal" isu Papua sampai target mereka tercapai.
Seyogyanya *Pertama*,
pemerintah Pusat melalui tokoh-tokoh kunci di Papua secepatnya membangun
komunikasi persuasif dan softh agar reda dan eskalasi aksi, keresahan bahkan
potensi kerusuhan berikutnya bisa terkendali.
*Kedua*, Di waktu berikutnya, pemerintah pusat harus
punya komitmen tinggi untuk menjaga kadaulatan NKRI di Papua, tegas bersikap
terhadap setiap anasir yang bisa mengancam kadaulatan tanpa risih atau takut
sorotan pihak asing.
*Ketiga,* yang
lebih penting adalah pembangunan yang
memakmurkan, mencerdaskan, mamanusiakan orang Papua, berperadaban tinggi dan
berkeadilan harus tegak berkibar di Papua.
Artikel ini telah tayang di voa-islam.id
Tonton VIDEO LIVE Berita Kerusuhan di Papua