sukabumiNews.net, JAMPANG TENGAH – Menindaklanjuti protes
warga Leuwidinding, Jampang Tengah yang menolak aktivitas blasting oleh PT. Tambang
Semen Sukabumi (TSS) pada 09 Agustus 2019 melalui aksi demo di areal PT. SCG,
Kapolres Sukabumi melakukan pemeriksaan secara langsung (inspeksi) dengan mengahdirkan
pihak perusahaan dan warga terdampak, Senin (12/08/2019). Inspeksi tersebut
dilakukan untuk membuktikan sejauh mana aktivitas blasting dapat merugikan
masyarakat.
"Hari ini realisasi kesepakatan antara masyarakat
Leuwidinding dengan PT. SCG untuk melakukan uji tes blasting. Setelah kita tes,
warga merasa heran karena ledakan hari ini tidak sama dengan ledakan sebelumnya.
Nanti kita akan evaluasi kembali," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi
kepada sukabumiNews di lokasi kegiatan ledakan di Kp. Leuwidinding, Jampang
Tengah, Kabupaten Sukabumi, Senin (12/08/2019).
Pasca melakukan uji tes itu, Kapolres berharap agar
pihak perusahaan dapat menjakankan kegiatan tambangnya sesuai standar
operasional prosedur. Soalnya, kata Kapolres, saat melihat dan mendengar langsung proses
blasting, ledakannya terdengar kecil dan tidak sesuai dengan apa yang
dipersoalkan warga Leuwidinding. Sehingga, tutur Dia, warga menduga ada
rekayasa ledakan yang dilakukan oleh pihak Tambang Semen Sukabumi.
Kapolres menegaskan, jika hasilnya ada potensi yang
membahayakan masyarakat, pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi penggunaan
Handak pada perusahaan tersebut. Atau, kata Kapolres, jika terbukti ada kesalahan operasional, pihaknya akan mengeluarkan izin penggunaan Handak dengan volume yang
dibatasi.
"Jika aktivitas blasting perusahaan tidak sesuai, kita akan
batasi volume handaknya. Tapi tetap harus melalui mekanisme. Intinya, untuk
keselamatan warga, aktivitas perusahaan harus sesuai standar operasional
prosedur," tegas Kapolres.
Sementara itu, sikap warga pada pelaksanaan uji tes
blasting tetap berpendirian sama yakni tetap menolak aktivitas blasting yang
dilakukan oleh PT. TSS selama aktivitas tersebut belum menjamin keselamatan
warga setempat.
"Tes ledakan hari ini tidak sesuai dengan
ledakan-ledakan sebelumnya. Perusahaan mengada-ada karena ada Pak Kapolres.
Logikanya, kami tidak mungkin protes kalau ledakannya kecil. Kami hanya ingin
nyaman. Jika perusahaan tidak bisa menjamin itu, kami tetap menolak aktivitas
blasting ini," ungkap Ifah Latifah (45), warga asal leuwidinding RT 04, RW
01, Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
Menanggapi soal sistem operasional dan aktivitas
Blasting yang dilalukan oleh PT Tambang Semen Sukabumi sebagai mitra perusahaan yang melakukan aktivitas penambangan di areal PT SCG, pihak SCG memberikan
klarifikasi resminya melalui surat elektronik kepada sukabumiNews.
Dalam surat resminya itu, Somchai Dumrongsil, Director
of PT Semen Jawa menuturkan bahwa PT Tambang Semen Sukabumi telah mematuhi
seluruh peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan diketahui PT. SCG telah bekerjasama dengan instansi terkait dengan menjalankan semua rekomendasi
resmi yang telah diberikan.
"PT Tambang Semen Sukabumi sangat memprioritaskan
keamanan dan keselamatan dalam setiap operasinya. Begitupula dengan metode
blasting yang dilakukan dengan tetap mengedepankan aspek keamanan lingkungan
dan dirancang dengan baik menggunakan teknologi kelas dunia dan bahkan lebih
baik dari standar industri," jelas Somchai dalam jawaban resminya kepada
sukabumiNews, Senin (12/08/2019).
Lebih jauh Dia mengungkapkan, dalam menjalankan
tugasnya, PT. SCG dan PT. TSS sangat menjunjung tinggi kepatuhan, dan
berkomitmen untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan dan hukum yang
berlaku di seluruh tingkat pemerintahan di Indonesia. Dia juga mengungkapkan,
pihaknya tetap menjaga komitmen untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat sekitar.
"Kami mengoperasikan pabrik dengan praktik Green
Manufacturing terbaik. Sebagai salah satu prinsip utama, kami juga
mengedepankan pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek lingkungan,
sosial, dan pembangunan ekonomi di setiap bagian operasi bisnis. Semua aspek
telah dipersiapkan dengan matang untuk mencapai hasil yang lebih baik dari
standar yang disyaratkan," pungkas Somchai Dumrongsil, Director of PT
Semen Jawa.
Baca juga: Akibat Aktivitas Blasting, 7 Rumah dan Sekolah di Purwakarta Rusak Dihujani Batu Raksasa
Pewarta: Azis R.
Pewarta: Azis R.
Editor: Agus Setiawan
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019Tertarik dengan Artikel Kesehatan dan lainnya, BACA: