sukabumiNews, GUNUNGPUYUH – Dalam ranggka merayakan
Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-73, Pondok Pesantren (ponpes) Dzikir
Alfath menggelar pentas seni budaya Silat dan deklarasi Kujang Day. Gelaran seni
budaya dan deklarasi tersebut dirayakan di kompleks ponpes Dzikir Alfath, Jln
Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jum'at (12/7/19)
malam.
"Dengan adanya kegiatan ini tentunya kami sangat mengapresiasi
kepada Keluarga besar, khususnya pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Alfath. Ini
merupakan kegiatan yang sangat unik," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada SukabumiNews usai acara.
Wali Kota berharap, mudah-mudahan kegiatan seperti ini
bisa memperkaya khasanah budaya di wilayah Kota Sukabumi. “Insya Allah ke depan
nanti kita akan melakukan kegiatan ini secara rutin sebagai bentuk dukungan
terhadap kegiatan yang dilakukan,” imbuhnya.
Selain dari Wali Kota Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota
AKBP. Sustayo Condro Purnomo yang juga hadir pada acara tersebut sangat mengapresiasi
kegiatan yang dilaksanakan oleh Ponpes Dzikir Alfath.
“Tentunya kami mengapresiasi kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pondok Pensantren Dzikir Alfath dalam rangka Hari Ulang Tahun
Bhayangkara ke-73 ini, dimana Kujang Day menjadi sebuah hari yang akan
mengangkat budaya seni Sunda,” ujar Kapolres.
"Selain mengangkat seni budaya Sunda, banyak juga
maknanya termasuk menjadi pesilat dalam hati masing-masing, bukan untuk
menyerang tapi untuk beladiri serta kecintaannya kepada persatuan dan kesatuan
Negara Republik Indonesia," tutur Susatyo.
BACA Juga:
Mapolres Sukabumi Gelar "Pesta Rakyat" Meriahkan HUT Bhayangkara ke-73
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Alfath
KH.Fajar Laksana mengungkapkan, bermula dari ketertarikannya terhadap penyelenggaraan
HUT Bhayangkara Sukabumi Kota, atas inovasi dan kreatifitas Kapolres Sukabumi
Kota yang mengelar kreasi dengan judul “Aya Aya Wae “ itulah para Pesilat dari
Sukabumi dan juga Organisasi Federasi Pesilat Tradisi Internasional ini
menggelar pentas seni budaya Silat dan deklarasi Kujang Day.
"Sebutan judul itu “Aya Aya Wae” membangkitkan
kreatifitas kita semua untuk ikut andil memeriahkan Hut Bhayangkara ke 73, yaitu
dengan melaksanakan kegiatan “Aya Aya Wae” atau dengan sebutan Kujang Day dan
didukung oleh Federasi Pesilat Internasional, IPSI Kota Sukabumi, serta para
pencinta seni budaya sunda," jelas Fajar Laksana.
“Semoga kegiatan pelaksanaan “Aya Aya Wae” yang telah
diselenggarakan oleh Kapolres Sukabumi Kota dan Pemerintah Kota Sukabumi di
tahun depan bisa lebih baik lagi,” tutur Dia.
Menurutnya, dimasukkan Kujang Day sebagai salah satu
Identitas dari Orang Sunda, satu hari membawa Kujang lantaran Kujang bukan lagi
senjata tajam, akan tetapi sudah menjadi senjata seni dan budaya, serta sudah
menjadi barang simbol senjata filosifi Sunda.
BACA Juga:
Polsek Cibadak Gelar Pertunjukan Kesenian Tradisional di Hari Jadi Bhayangkara ke-73
Pewarta : Azis. R
Editor: AM.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019