Nasib malang yang di alami Riyan Maulana (4), warga Kp. Pangkalan Rt. 001/007 Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, hingga kini kondisinya masih sangat memprihatinkan.
sukabumiNews, BAROS – Riyan yang merupakan anak ketiga
dari pasangan Dedi Setiawan (55) dan Euis Sumarni (31) ini tak mampu bermain layaknya
anak-anak lain seusianya. Jangankan bermain untuk berjalan pun Riyan harus
mengesot karena kedua kakinya tidak normal.
Derita bocah tanpa Lubang Anus, alat kelamin dan
Tulang Punggung Bengkok (Atesia) ini bertambah saat dirinya mendapat Harapan Palsu
alias kena PHP.
Hal itu diungkapkan Dedi Setiawan, orang tua kandung
Riyan kepada sukabumiNews saat ditemui di rumahnya pada Minggu (2/6/2019).
Menurut Dedi, Riyan sebelumnya memang sudah mendapat
bantuan medis dari Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dengan memberikan
rujukan ke RS Hasan Sadikin Bandung menggunakan kartu dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang di bayarkan oleh Pemkot untuk di
lakukan Operasi di bagian organ tubuhnya pada bulan Desember 2018 tahun lalu.
"Saat itu Periksaan dilakukan dan ditangani oleh
Dr. Tri, spesialis tulang di RS Hasan Sadikin Bandung dengan tahapan
pemeriksaan Tromboson, USG, dan Cek darah,” kenang Dedi.
Namun lanjut Dedi pemeriksaan tersendat dan hingga
kini masih belum ada tindakan lebih lanjut lantaran keterbatasan ekonomi pihak
keluarga.
Dedi beserta keluarganya berharap ada kepastian yang jelas
dari Pemerintah, khususnya Pemkot Sukabumi untuk membantu menindak lanjuti proses selanjutnya demi mempercepat bagi penanganan Operasi anaknya, Riyan.
Kerena, jelas Dedi, dengan belum adanya kepastian, kapan akan dilakukan proses operasi, secara tidak
langsung biaya yang dikeluarkan untuk mengurus segala kebutuhan Rian sebelum dilakukan operasi, cukup besar. Pasalnya, pihak keluarga harus pulang balik menju Bandung – Sukabumi.
"Sudah 6 kali kami pulang balik ke RS Hasan Sadikin
Bandung. Bagi kami, biaya tersebut sudah cukup besar. Sedangkan untuk membeli pampers saja kami sudah kelabakan," tuturnya.
Dilain pihak Dedi mengaku, bebannya sedilit berkurang tatkala
keberadaannya di Bandung telah disediakan rumah singgah oleh Pemkot Sukabumi.
Dedi juga juga tidak menampik kebaikan Polresta Sukabumi beserta
jajara Ibu Bhayangkari yang sebelumnya pernah menyempatkan diri untuk menengok
Riyan.
Keluarga berharap kepada siapapun, terlebih kepada
pemerintah untuk membentu demi mempercepat proses operasi anaknya dengan tidak
adanya alasan harus menunggu nomor urut antrian mengingat kondisi Rian semakin
kini semakin sangat mengkhawatirkan.
Pewarta: Azis R.
Editor: AM.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019