Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat mengelar konferensi pers, Selasa (12-6). (Foto: Gunawan Wibisono/JawaPos.com) |
sukabumiNews, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu meyakini tidak ada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) aktif
yang terlibat dalam dugaan makar dan dalang kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.
Ia mengatakan telah bertanya langsung kepada pihak terkait di Kopassus tentang
kepastian tersebut.
"Yang namanya Kopassus aktif gak ada yang
gitu-gituan (berbuat makar). Saya sudah tanya satu-satu, gak ada itu. Bagus
berarti," katanya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 12 Juni
2019.
Satuan Kopassus belakangan ini menjadi sorotan terkait
kerusuhan di Jakarta pascapemilihan umum 2019 itu. Sebab, polisi menangkap
mantan Komandan Kopassus, Soenarko, atas dugaan kepemilikan senjata api ilegal.
Polisi menengarai senjata itu akan digunakan untuk memanaskan situasi unjuk
rasa besar di depan Gedung Bawaslu RI pada 21-22 Mei yang berakhir dengan
ricuh.
BACA:
Eks Anggota Diduga Dalang Aksi Kerusuhan 22 Mei, Apa Itu Tim Mawar?
BACA:
Eks Anggota Diduga Dalang Aksi Kerusuhan 22 Mei, Apa Itu Tim Mawar?
Selain itu, eks anggota Tim Mawar-tim kecil yang
berasal dari kesatuan Kopassus Grup IV-diduga menjadi dalang di balik kerusuhan
tersebut. Menganai hal tersebut, Ryamizard meminta media dan semua pihak tidak
lagi menggunakan nama Tim Mawar. Ia beralasan tim yang aktif pada 1997 itu
sudah tidak ada lagi.
"Sudah saya bilang Tim Mawar itu sudah berapa
puluh tahun, sudah selesai, ini luka lama jangan dibawa-bawa lagi,"
ujarnya.