Gambar Istimewa. |
sukabumiNews, JAKARTA – Harga saham PT Bank Central
Asia Tbk (BBCA) kembali melesat pada perdagangan hari Selasa ini (11/6/2019)
dan berpotensi menyentuh level tertinggi lagi sejak masuk Bursa Efek Indonesia.
Investor tampaknya terus mengapresiasi kinerja bank
swasta ini karena performa keuangan yang naik tiap tahun dan meyakinkan.
Dalam 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba
bersih perseroan tercatat sebesar 8,56% per tahun. Jika dihitung dalam 5 tahun
terakhir, setiap hari BCA bisa membukukan laba sebesar Rp 57,14 miliar.
Jika dihitung dari perolehan laba kuartal I-2019
sebesar Rp Rp 6,06 triliun, maka setiap hari pada 90 hari pertama 2019 BCA
membukukan laba Rp 67,35 miliar.
Data perdagangan menunjukkan, hingga pukul 14.58 WIB,
saham BBCA tercatat naik 0,17% ke level Rp 29.450/saham. Level harga tertinggi
sepanjang sejarah BCA tercatat di papan utama bursa pada 31 Mei 2000.
Saat IPO, harga penawaran BBCA di pasar perdana Rp 1.400/saham.
Bank ini, sebelum krisis 1998 dimiliki oleh keluarga Salim dan sekarang
dikuasai oleh keluarga Hartono, pemilik grup Djarum.
Nilai kapitalisasi saham BCA saat ini tercatat paling
besar dari 633 saham yang tercatat di BEI. Nilai kapitalisasi bank tersebut
tercatat menyentuh angka Rp 726,09 triliun.
BCA juga punya rencana aksi korporasi mengakuisisi
bank lagi setelah sebelumnya mencaplok PT Bank Royal Indonesia.
"Tentunya kita punya rencana (akuisisi), yang
kami dengar tidak hanya satu, tapi ada satu lagi," ujar Direktur BCA
Santoso ketika ditemui dalam acara Halal Bihalal BI dan OJK di Gedung Bank
Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Santoso menambahkan aksi korporasi ini belum diumumkan
ke publik karena masih dalam proses dan dipersiapkan dengan baik.
"Kami buka wacana untuk [akuisisi] satu lagi.
Banknya belum tahu. Ini bagian dari konsolidasi," jelas Santoso.
"[Akuisisinya] bisa tahun ini, kalau enggak bisa tahun depan. Tapi itu
semua sudah dalam rencana kami." Pungkas Santoso.
BACA Juga : Jokowi Izinkan Asing Kuasai 100 Persen Saham di 54 Industri Ini
BACA Juga : Jokowi Izinkan Asing Kuasai 100 Persen Saham di 54 Industri Ini
Pewarta: CNBC Indonesia
Editor: Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019