Iwan Setiawan (36), Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi saat mengecek Gas Elpiji 3Kg yang baru saja dibelinya di Pasar Pelabuhanratu. -- |
sukabumiNews, CIKAKAK - Warga yang tinggal di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat banyak yang mengeluh. Pasalnya, harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg) yang sebelumnya mereka dapatkan dari pengecer seharga Rp22.000, kini harus mereka beli dengan harga Rp30.000/tabung.
Tidak hanya itu, warga dikeluhkan juga dengan keberadaan gas LPG yang begitu langka di pasaran, sehingga harga tabung gas 3kg kian melonjak tinggi.
Yanti Sriwidianti (28), warga asal Kampung Cidadap RT 04, RW 02, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, menuturkan, LPG 3Kg harganya mulai tak terkendali beberapa hari menjelang hari Raya Iedul Fitri. Hingga kini, harga gas LPG 3Kg terus melambung tinggi.
Menjelang lebaran harganya mencapai Rp22.000 hingga 4 hari setelah lebaran, meningkat menjadi Rp27.000 per tabung di tingkat pengecer. Sedangkan harga di pasar Pelabuhanratu saat ini berkisar Rp22.000. Itu dikatakannya belum termasuk ongkos ke pasar pelabuhanratu, jika memakai jasa Ojeg harus mengeluarkan biaya lagi sebesar Rp30.000. Belum lagi, kata Dia, saat ini jalanan terkendala situasi macet karena talah memasuki musim libur panjang pasca lebaran.
"Menjelang lebaran semua harga sembako menjadi serba mahal. Apalagi Gas elpiji 3 Kg, di samping harganya melambung tinggi, Saya juga sulit saat ingin membeli di para pengecer," tutur Yanti Sriwidiyanti saat bertemu dengan sukabumiNews.net di Kp. Cidadap RT 04, RW 02, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Minggu (09/06/2019) siang.
Hal senada juga diungkapkan Pasangan suami Istri, Iwan Setiawan (36) dan Lisna Marlina (30) yang sehari-hari berjualan Basreng (bakso goreng) di rumahnya. Namun, Iwan dan Istri lebih beruntung karena memilki motor sendiri untuk membeli gas elpijj 3Kg ke Pasar Pelabuhanratu dengan biaya yang dikeluarkan untuk transfort sedikit lebih ringan.
"Iya, sekarang Gas elpiji 3Kg sulit didapat dan harganya tinggi. Tapi mau bagaimana lagi? Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami harus rela pergi ke pasar Pelabuhanratu. Kalau pun di daerah kami ada, harganya bisa mencapai Rp27.000 bahkan ada yang menjual Rp30.000," ungkap Iwan Setiawan yang kala itu ditemani istrinya, berbincang dengan sukabumiNews.net.
"Mudah-mudahan ke depan, semua harga khususnya Sembako bisa kembali normal tanpa kecuali harga gas elpiji 3Kg," tambah Iwan sembari berucap terima kasih tanda menutup percakapan.
Baik Yanti maupun Iwan beserta Istri nya, mempunyai harapan besar kepada Pemkab Sukabumi agar segera menstabilkan harga gas LPG 3Kg. Karena menurut mereka, harga yang berada di pasaran saat ini tidak relevan dengan kebijakan pemerintah yang telah memberikan standar Harga Eceran Tertinggi (HET). Apalagi, program untuk pasokan gas elpiji di Sukabumi menjelang Ramamdhan dan Lebaran diketahui masuk dalam skala prioritas. Mereka juga berharap, Pemkab Sukabumi menindak kesewenang-wenangan penjual pada masa-masa sulit seperti yang terjadi pasca lebaran seperti sekarang ini. (*)
Pewarta : Debby Meisal
Redaktur : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2019