Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti pelatihan Migran Indonesia melalui Mobile Training Unit (MTU) di Aula Desa Jambenenggang, Senin (20/5/2019). [Foto: Rio BG/sukabumiNews] -- |
"Pelatihan di bidang menjahit bagi purna PMI ini dimaksud untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga mereka akan mampu membuat lapangan pekerjaan dan tidak kembali bekerja ke luar negeri," terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan kepada sukabumiNews via selulernya.
Agus menambahkan, pelatihan purna PMI ini juga dimaksud untuk menyiapkan purna PMI yang terampil dan produktif serta dapat memanfaatkan hasil kerja yang didapat selama bekera di luar negeri untuk kegiatan produktif dalam bentuk wirausaha.
"Sehingga mereka diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta dapat membantu menciptakan kesempatan kerja di lingkungan sekitarnya," tuturnya.
Agus menungkapkan, kepulangan PMI dari luar Negeri membawa masalah tersendiri, lantaran banyak diantara mereka yang tidak bisa memanfaatkan hasil yang diperoleh selama bekerja di luar negeri, untuk hal-hal produktif dalam meningkatkan kesejahteraannya.
"Hasil yang didapat selama bekerja di luar negeri cenderung digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Sehingga timbul keinginan untuk kembali lagi bekerja ke luar negeri," katanya.
Untuk itu tambahnya lagi, Balai Latihan Kerja Pekerja Migran
Indonesia (BLKPMI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat bersama Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, menggelar pelatihan kewirausahaan bagi para purna PMI Kabupaten Sukabumi.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Jambenenggang, Ojang Sopandi mengatakan, purna PMI merupakan potensi sumber daya manusia yang dapat dikembangkan sesuai dengan keterampilan yang diperoleh selama bekerja diluar negeri.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, maka diperlukan pembinaan dalam bentuk pelatihan yang dapat membekali dan mengarahkan purna PMI supaya menjadi wirausahawan.
"Melalui pelatihan ini diharapkan puluhan purna PMI dapat meningkatkan kualitas sumber daya dengan memiliki keterampilan menjahit yang dapat dijadikan sebagai modal dasar untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan usaha mandiri sebagai wirausaha," ujar Kades.
Melalui upaya pelatihan ini kades juga berharap dapat mengurangi permasalahan pengangguran dan kemiskinan. "Guna mendukung sarana dan prasarana kewirausahaan purna PMI ini, kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk meminta bantuan mesin jahit," pungkasnya.
Pewarta : Rio Bagja Gumilar
Editor: AM.
Copyright © SUKABUMINEWS 2019