Bagaimana Cara Membayar Fidyah Shaum
Ramadan?
Pertama: Membagi bahan makanan mentah
kepada orang-orang miskin, untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan
memberi makan satu orang miskin, sebanyak 1/2 sho’ (senilai kurang lebih 1,5
kg) bahan makanan pokok di negerinya. [Lihat Majmu’ Fatawa Ibni Baz
rahimahullah, 15/175]
Nilai ½ sho’ berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ:
لِكُلِّ مِسْكِينٍ نِصْفَ
صَاعٍ
“Setiap satu orang miskin setengah sho’.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ka’ab bin ‘Ujroh radhiyallahu’anhu]
Kedua: Menyiapkan makanan jadi dan
memberikannya kepada orang-orang miskin, setiap satu porsi untuk satu hari
puasa, sebagaimana yang dilakukan sahabat yang Mulia Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu:
فَقَدْ أَطْعَمَ أَنَسٌ
بَعْدَ مَا كَبِرَ عَامًا أَوْ عَامَيْنِ، كُلَّ يَوْمٍ مِسْكِينًا، خُبْزًا وَلَحْمًا
“Anas bin Malik ketika telah tua, beliau
memberi makan selama satu atau dua tahun, setiap satu hari puasa satu orang
miskin, roti dan daging.” [Riwayat Al-Bukhari]
Beberapa Permasalahan Terkait Fidyah
Fidyah hendaklah diberikan dalam bentuk
makanan tidak diuangkan,[ Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/183 no. 5750]
karena Allah ﷻ berfirman:
فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
“Membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin.” [QS. Al-Baqarah: 184]
Dan para sahabat radhiyallahu’anhum
membayar fidyah dalam bentuk makanan sebagaimana yang dilakukan Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu.
Kualitas makanan fidyah hendaklah sama
dengan yang biasa kita dan keluarga kita makan. [Lihat Fatawa Al-Lajnah
Ad-Daimah, 10/189 no. 2129]
Fidyah boleh dibayarkan kepada satu orang
miskin, karena dalil tidak menentukan berapa orang miskin. Berbeda halnya
dengan kaffaroh jima’, wajib dibagi kepada 60 orang miskin, sebagaimana akan
datang pembahasannya lebih detail insya Allah.
BACA Juga: Niat Shaum di Bulan Ramadan
BACA Juga: Niat Shaum di Bulan Ramadan
Fidyah boleh diberikan di awal, tengah dan
Akhir Ramadan.
Bagi yang tidak mampu berpuasa dan tidak
pula mampu membayar fidyah, maka tidak ada kewajiban apa-apa baginya.
Disebutkan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah:
ويكفي دفع ذلك إلى فقير
واحد، وإن عجزت عن الإطعام سقط عنك
“Boleh membayar fidyah kepada satu orang
fakir. Jika engkau tidak mampu, maka hilang kewajiban membayar fidyah darimu.”
[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/380 no. 15268]
Disebutkan juga dalam Fatwa Al-Lajnah
Ad-Daimah:
ويكفي دفع ذلك إلى مسكين
واحد أو أكثر في أول الشهر أو أثنائه أو آخره
“Boleh membayar fidyah kepada satu orang
miskin atau lebih di awal Ramadan, atau pertengahan. dan akhirnya.” [Fatawa
Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/380 no. 15268 dan 9/128 no. 17029]
Apabila orang sakit yang sudah tidak
diharapkan kesembuhannya ternyata sembuh, apa kewajibannya?
يجزئها ما أخرجته من الفدية
فيما مضى عن كل يوم أفطرته ولا يجب عليها قضاء تلك الشهور؛ لأنها معذورة وقد فعلت ما
وجب عليها في حينه.
“Sudah mencukupinya fidyah yang telah ia
keluarkan dahulu setiap satu hari puasa yang ia tinggalkan, dan tidak wajib
baginya meng-qodho puasa selama bulan-bulan waktu sakitnya tersebut. Karena
ketika itu ia dalam keadaan memiliki uzur dan ia telah melakukan kewajibannya
saat itu.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/196 no. 4681]
Demikian pula sebaliknya, apabila sakitnya
masih diharapkan kesembuhannya pada awalnya, kemudian ternyata berlanjut terus
dan tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka hendaklah ia membayar fidyah
sebanyak hari-hari puasa yang telah ia tinggalkan tersebut. [Lihat Fatawa
Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/189 no. 2129]
وبالله التوفيق وصلى الله
على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
BACA Juga: Tiga Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan
BACA Juga: Tiga Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan
Rep: Nasehat Sahabat