Furqan Jurdi. |
Oleh: Furqan Jurdi
sukabumiNews – SETELAH berjuang dalam sunyinya jalan
pembela Islam di bidang politik, karena semua orang diam melihat kekuasaan, mulai
lupa diri akibat hiruk pikuk tuduhan dan kriminalisasi. Semua orang tidak
berani melawan kezaliman, meskipun ketidakpastian hukum dan ketidakadilan
semakin menampilkan diri dalam bentuk yang vulgar.
Saat itulah Yusril Ihza Mahendra dan Partai Bulan
Bintang berdiri untuk melawan kedzaliman, memperjuangkan keadilan, menegakkah
hukum, dan membela Islam secara konsisten tanpa abu-abu.
Yusril tampil dengan gayanya yang khas, tanpa rasa
takut akan resiko, melawan keangkuhan kekuasaan, dengan argumentasi hukum yang
jelas dan terang, dengan sikap yang konsisten, dengan keberanian yang tak
pernah surut.
Adakah keberanian seperti itu dari para politisi,
akademisi dan intelektual Islam seperti Yusril Ihza Mahendra?
Mungkin ada, tapi sedikit yang mau berjuang terus
terang seperti itu. Semangatnya, keberaniannya dan harapannya akan peradaban
politik indonesia yang baik, membuatnya semangat meskipun harus menghadapi
kekuasaan yang besar. Pendiriannya tidak bisa digoyah oleh terpaan propaganda
dan agitasi politik yang menyudutkan perjuangannya.
Kekuatannya dimedia sosial tidak seperti orang lain,
karena ia tidak mencitrakan diri. Ia ikhlas berjuang meskipun sunyi dari riak
tepuk tangan.
Yusril tidak memiliki tim cyber khusus seperti
Politisi yang lain, ia tidak berjuang hanya sebatas memainkan issue, tapi
berjuang dalam dunia nyata dengan gerakan nyata, tidak sebatas argumentasi dan
opini, tapi fakta dan gerakan nyata, dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Pengalamannya dalam pemerintahan tidak meninggalkan
jejak yang buruk, mulai dari menulis pidato Presiden Soeharto hingga Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Menjadi menteri dalam tiga kabinet, dari Menteri
Kehakiman dan HAM hingga Menteri Sekretaris Negara.
Ada gerakan yang ingin menghancurkan kredibilitasnya,
namun karena ia melawan dengan kebenaran, ia memenangkan pertarungan itu,
meskipun melawan kekuasaan negara. Kita pasti tahu kasus SISMIMBAKUM, yang
menjadi jejak hukum seorang pakar hukum.
Idealisme terpatri dalam dirinya, mengakar nilai-nilai
keagamaan, sehingga segala bentuk keburukan ditolaknya, ia benar-benar
menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dalam kehidupan bernegara.
Keinginan sederhana, agar ummat Islam menjadi bagian
yang menentukan bagi jalannya negara. Hukum dijalankan dengan sebenar-benarnya,
keadilan dilaksanakan dengan baik.
Baginya keadaban politik dan kemajuan politik, baik
itu untuk ummat maupun untuk bangsa hanya bisa dilakukan dengan mengedepankan
nilai transendental dan nilai kemanusiaan.
Bagi Yusril semua Itu hanya bisa terwujud apabila
hukum dijadikan sebagai sarana untuk menyelesaikan persoalan dengan tujuan
utamannya mencapai keadilan universal.
Cita-citanya terhadap Pembangunan Bangsa dan Negara,
telah diwariskan secara baik oleh beberapa pahlawan nasional yang konsisten
berjuang dalam garis perjuangan dan barisan ummat Islam.
Dalam Barisan ini ada M. Natsir, ada Sjafruddin
Prawiranegara, ada Buya Hamka, ada Mohammad Roem, dan tokoh-tokoh Islam
lainnya. Dan semangat dari sentuhan tokoh itulah yang mengilhami lahirnya
partai yang didirikannya bersama-sama dengan tokoh lainnya setelah gerakan
Reformasi bergulir, Sebagai pelanjut dari perjuangan Keluarga Besar Bulan
Bintang.
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah salah satu partai
politik Indonesia yang berasaskan Islam. PBB merupakan reinkarnasi Masyumi.
Masyumi sendiri adalah partai politik Islam di Masa awal kemerdekaan, dan
dibubarkan oleh Soekarno tahun 1960. Masyumi sangat konsisten dalam
memperjuangkan aspirasi ummat Islam diparlemen, tidak pernah mundur apabila
meyakini perjuangannya itu kebenaran, meskipun resiko besar menghadangnya.
Sedangkan Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli
1998. PBB melanjutkan perjuangan Partai Masyumi, karena Yusril secara pribadi
dididik oleh tokoh Masyumi, salah satunya, yaitu Mohammad Natsir.
Bahkan Pak Natsir mewariskan peniti emas kepada Yusril
Ihza Mahendra yang diberikan oleh keluarga pak Natsir, yaitu anaknya Hj. Ida
Natsir pada saat mukernas I PBB di Jakarta. Dari sanalah symbol bahwasanya
Partai Bulan Bintang adalah partai penerus perjuangan Masyumi.
PBB Dengan mottonya “tegakkan keadilan dan kepastian
hukum” dan “Bela Islam, Bela NKRI, Bela Rakyat” berjuang dalam membela umat
melalui garis politik. Kata kunci perjuangan PBB tersebut sangat mewakili
perasaan ummat Islam dan seluruh bangsa Indonesia saat ini.
Persoalan hukum dan persoalan keadilan, merupakan
persoalan yang paling fundamental bagi bangsa Indonesia. Apabila Kepastian dan
keadilan tidak dijalankan maka yang akan tercipta kekacauan dan anarkisme, dan
itu mengancam persatuan dan keutuhan bangsa yang beragam ini.
Setiap orang yang tidak diperlakukan adil, akan
berpotensi melakukan pemberontakan akibat frustasi. Maka jalan perjuangan PBB
Membela Islam, Membela NKRI dan membela Rakyat, adalah bentuk perlawanan
terhadap kedzaliman dan ketidakadilan untuk mempertahankan kedaulatan dan
keutuhan bangsa.
Dengan konsisten di jalan perjuangannya itulah, maka
ummat Islam mulai menyadari bahwa PBB merupakan benteng ummat Islam dibidang
politik. Dan tidak hanya ummat Islam, tokoh-tokoh politik Islam mulai menyadari,
dan mulai tertarik pada perjuangan Bulan Bintang.
Membanjirnya dukungan ke PBB merupakan bayaran tunai
dari perjuangan Yusril dan PBB selama ini. Oleh sebab itu konsistensi,
idealisme dan kebenaran pasti akan menang, meskipun kejahatan, kedzoliman dan
kepongahan bergerak cepat.
Kebenaran pasti akan menang, dengan syarat bahwa kita
harus bersatu dan berjuang bersama-sama. Maka benarlah kata Ali Bin Abu Thalib
yang mengatakan, “kejahatan yang terorganisasi akan mengalah kebaikan yang
tidak terorganisasi dengan baik”.
Tapi apabila kebenaran mengorganisasikan gerakannya
maka akan dengan mudah mengalahkan kejahatan itu. Maka jalan yang paling baik
adalah mengorganisasi perjuangan bersama umat Islam khusunya lewat jalan
politik bersama Partai Bulan Bintang dan Yusril Ihza Mahendra, insya Allah
Ummat Islam akan memenangkan pertarungan politik dengan mudah. []
Baca juga: Sekjen Partai Bulan Bintang: PBB Ibarat Gadis Cantik yang Pura-pura Dicuekin tapi Dibutuhkan
Baca juga: Sekjen Partai Bulan Bintang: PBB Ibarat Gadis Cantik yang Pura-pura Dicuekin tapi Dibutuhkan