sukabumiNews.net, GUNUNGGURUH – Kepala Desa Cikujang Kecamatan
Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Uus Somantri mengaku bahwa PT Citatih Putra
Sukabumi (CPS) pernah memohonnya untuk mensosialisasikan pembuatan jalan
sepanjang lebih kurang 1 km kepada warga yang lokasinya dekat dengan pembuatan akses
jalan untuk PT CPS.
Pembuatan jalan untuk akses kendaraan Truk PT. CPS itu
melitasi tiga Desa, yaitu Desa Cikujang, Desa Cibentang serta Desa Babakan Kecamatan
Gunungguruh Kabupaten Sukabumi.
"Pada Saat itu,
warga tiga Desa sudah berkumpul di Aula kantor Desa Cikujang terutama warga Kp. Legok Nyenang yang sangat berdekatan dengan
wilayah PT CPS," kata Uus Somantri kepada
sukabumiNews ditemui di Kantor Desanya, Senin (11/3/19) kemarin.
Bahkan terang Uus, Muspika Kecamatan Gunungguruh juga hadir pada
pertemuan untuk sosialisasi
ini.
Dia melanjutkan, setelah
mengadakan sosialisasi dan bermusyawarah, kemudian PT CPS meminta rekomendasi izin apabila nantinya
akses jalan yang dibuat akan melewati pemukiman warga, dengan catatan pihak
perusahaan akan membuat jalan khusus untuk kendaraan truk bukan melintasi jalan
Kabupaten.
“Saat itu warga sudah
menyetujui dan pihak perusahaan sepakat akan menggelontorkan dana CSR untuk
perbaikan jalan, perbaikan rumah tidak laik huni, serta akan membantu kegiatan
sosial bagi masyarakat terutama warga terdekat." jelasnya.
Akan tetapi tutur Uus,
untuk perjalanan pembuatan pabrik yang saat ini tengah memasuki wilayah Desa Gunungguruh,
ia belum lagi mendapatkan informasi tentang sudah sejauh mana perkembangannya
kini. .
Uus Somantri juga mempertanyakan apakah warga di sekitar
Desa Gunungguruh sudah mengijinkan apa belum. Karena menurut Uus walupun pembuatan
akses jalan tersebut ada di sekitar lokasi Desa Gunungguruh, Tetapi Desa
Cikujang yang nantinya akan mendapatkan dampak erosi dan limbahnya.
“Dampak yang di khawatirkan warga
pada saat musim hujan adanya banjir yang sering terjadi, karena belum
adanya tata Drainase (membuang, atau
mengalihkan air. Red.)," jelas uus"
Menyoal
permasalahan warga Legok Nyenang yang menurut Kades Uus pernah diundangnya ke
Kantor Des Cikujang untuk sosialisasi, dilain pihak tokoh masyarakat yang juga Ketua RW. 23,
Ali (36) membantah undangan tersebut.
Bahkan kata Ali, sampai detik ini sosialisasi kepada warga
Kp.Legok Nyenang belum dan tidak pernah ada. “Yang diundang dalam acara sosialisasi itu
hanya pemilik lahan yang dibeli oleh PT. CPS,” ucapnya.
Padahal menurut Ali, yang paling berdekatan dengan PT CPS itu adalah
Kp. Legok Nyenang tepatnya warga RW 21, 22 dan 23. “Sehingga apalagi saat alat berat beroperasi di malam
hari suaranya membuat bising dan mengganggu waktu istirahat warga,” keluhnya.
Meski demikian, Ali
tidak manampik bahwa pihak perusahaan membuka pintu lebar untuk warga yang
merasa di rugikan oleh PT. CPS. Bahkan tutur ketua RW 23 itu, pada saat
kejadian banjir lumpur kemarin pun, Rukmalan selaku Direktur perusahaan PT CPS memberikan
bantuan kepada warganya meskipun jauh dari lokasi PT. CPS.
Memang, tambah Ali, PT CPS saat ini tengah melakukan cutt and fill
pembuatan saluran drainase. “Kalau tidak segera disesesaikan, jika salurannya mengalir kebawah Kp.
Legok Nyenang, secara otomatis kami akan terkena dampaknya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama Pemuda
asal Kp. Legok nyenang RT. 42/21 menuturkan, pekerjaan cutt and fill perataan tanah yang
dilakukan oleh PT. CPS memang terdampak terhadap lingkungan.
“Dikala Hujan turun genangan air beserta dengan lumpurnya
menggenangi badan jalan sehingga jalan menjadi licin dan becek apalagi di
halaman pemukiman rumah warga air dan lumpurnya naik keteras rumah," ucapnya.
Pewarta: Rudi. Samsidi
Editor: Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019