Penyelidik Internasional Bergerak Lebih Dekat Bawa Keadilan untuk Korban Perang Suriah

[Seorang anak Suriah menerima perawatan medis setelah rezim Assad melakukan serangan gas beracun di Ghouta Timur, di Damaskus, Suriah pada 7 Maret 2018 [Dia Al Din Samout / Badan Anadolu]]
sukabumiNews, REUTERS – Kepala Tim penyidik Perserikatan Bangsa-Bangsa, Catherine Marchi-Uhel mengatakan penyelidik internasional bergerak lebih dekat untuk membawa keadilan bagi para korban perang Suriah.

Mantan hakim Perancis itu mengatakan kantornya telah menerima 15 permintaan dari pengadilan nasional atau otoritas penuntutan untuk kerja sama dalam kasus-kasus terkait Suriah di lima negara, dan telah mengumpulkan hampir satu juta catatan yang berkaitan dengan perang Suriah.

"Kami maju, saya tidak ragu, kami menuju ke arah yang benar," katanya, seraya menambahkan, "Kami sudah menuju ke arah itu untuk mengidentifikasi kejahatan paling serius, mengidentifikasi pelaku, bukan hanya pelaku fisik tetapi mereka yang mengatur, membantu atau memaafkan komisi kejahatan yang benar-benar mandat kami ”.

Hakim menolak menyebutkan nama negara tempat dia bekerja sama, tetapi mengatakan timnya yang beranggotakan 32 orang telah mengumpulkan hampir satu juta dokumen, video, dan kesaksian saksi yang sedang dianalisis oleh penyelidik, pengacara, dan "petugas e-discovery".

"Mandat saya adalah untuk menyelidiki kejahatan paling serius dari semua pihak dan melakukan pekerjaan persiapan bagi mereka yang paling bertanggung jawab atas kejahatan tersebut untuk menghadapi keadilan," katanya.

"Saya tidak menandatangani dakwaan apa pun. Dengan tim kami berhenti ketika kami menganggap suatu kasus sudah siap (untuk penuntutan) ... Hal-hal ini membutuhkan waktu yang lama. Ini bukan pertanda buruk, itu berarti pihak berwenang bekerja dengan serius, ” tambahnya.

Upaya telah berulang kali gagal menuntut para anggota rezim Suriah dari Presiden Bashar al-Assad, terutama karena Suriah tidak menandatangani Statuta Roma tentang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag. [Red*]



Penerjemah: A. Malik AS.
Editor: Red.
Copyright © SUKABUMINEWS 2019

Sumber: middleeastmonitor.com

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال