Mak Unah, Sosok Guru Ngaji Tanpa Tangan dan Kaki Ini Hampir Luput dari Perhatian Pemerintah

Mak Unah yang tidak memiliki tanagan dan kaki normal, layaknya  orang lain ini mengaku bila saat Hujan turun atap rumah dan dinding bilik yang bolong kerap kemasukan air.
sukabumiNews, LEMBURSITU – Begitu malang nasib Mak Unah (71), warga Kp. Cikundul Girang Rt. 002/007 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi ini.  Sudah cacat sejak lahir, ia juga tinggal di rumah panggung berukuran 4 X 5 meter persegi yang sudah reyot.

Mak Unah yang tidak memiliki tangan dan kaki normal, layaknya  orang lain ini mengaku bila saat Hujan turun atap rumah dan dinding bilik yang bolong kerap kemasukan air.

Rumah Mak Unah juga tidak memiliki kamar mandi juga tempat menyimpan air untuk memasak. Sehingga apabila ia mengambil, harus merangkak turun dengan kedua tangan yang tidak sempurna untuk menimba air sumur yang terletak di depan rumahnya. Saat memasak pun dia tidak menggunakan kompor karena tidak memilikinya.
Dapur rumah Mak Unah
Janda dengan dua anak ini kepada sukabumiNews menceritakan bahwa ia tinggal bersama cucunya, Ani (13) yang karena ketidak mampuannya dia tidak bisa bersekolah seperti anak-anak lain seusianya.

Mak Unah adalah sosok seorang guru mengaji untuk anak-anak di lingkungan sekitar rumahnya. Dengan kesulitan karena keterbatasan kaki dan tangannya, ia berjalan merangkak menuju masjid yang berjarak 200 dari rumahnya.

Mak Unah terkadang mengajar ngajinya di mesjid, terkadang juga di rumahnya yang reyot. Kendati demikian ia tidak mengharapkan imbalan dari mengajar ngajinya. “Kalau dikasih Alhamdulilah, tidak juga tidak apa-apa, Emak Ikhlas," tuturnya, Senin (4/2/2019).

Namun Mak Unah berharap ada da yang peduli dengan tempat tinggalnya yang sudah reyot, karena ia mempunyai keinginan untuk memperbaikinya. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Sukabumi untuk bisa membantu memperbaiki rumahnya.

Ditempat yang sama, Esih (43) salah satu saudara Mak Unah yang turut membantu kelangsungan hidup Mak Unah sehari-hari seperti memberikan makan dan kebutuhan lainnya mengatakan, kedua anak Mak Unah jarang mendatang dan membantunya.

“Untuk makan sehari-harinya saya yang memberi, terkadang juga murid-murid ngajinya,” kata Esih saat sukabumiNews mengunjunga rumah Mak Unah, Senin.

Selain itu,  Esih juga menjelaskan bahwa Mak Unah pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Sukabumi. Namun menurutnya sudah lama tidak mendapatkannya kembali.

Oleh sebab itu dirinya berharap supaya Pemkot Sukabumi lebih serius memperhatikan saudaranya agar bisa mendapatkan hak dan kewajibannya sebagai warga Kota Sukabumi.

[Pewarta: Azis. R]
Editor: Red.
Copyright © SUKABUMINEWS 2019

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال