sukabumiNews, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) menyita uang senilai ratusan juta rupiah di ruang kerja Menteri
Agama Lukman Hakim Syaifuddin dari hasil penggeledahan di kantor Kemenag,
Jakarta, Senin (18/3). Uang tersebut disita dalam bentuk rupiah dan dolar.
"Dari hasil penggeledahan ditemukan
dokumen-dokumen dan penyitaan uang dalam jumlah ratusan juta rupiah. Uang
sedang dihitung secara rinci, belum ada info terkait kepemilikan uang,"
ujar juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta.
KPK sita dokumen dan uang jutaan rupiah dari ruang Menteri Agama Lukman Hakim. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut dari
penyidikan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag yang menjerat mantan
Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Selain uang, penyidik KPK juga menyita sejumlah
dokumen di ruang kerja Lukman.
Penyidik, kata Febri, juga menggeledah ruang kerja
sekjen dan ruang biro kepegawaian Kemenag. Dari ruangan tersebut, penyidik
menyita dokumen terkait proses seleksi kepegawaian di Kemenag.
"Ada dokumen-dokumen terkait proses seleksi yang
diamankan, baik terkait tahapannya maupun proses hasil seleksi," katanya
Penyidik juga menyita dokumen yang memuat hukuman
disiplin salah satu tersangka yakni Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur,
Haris Hasanuddin.
Selain di Kemenag, lanjut Febri, penyidik juga menyita
sejumlah dokumen dari hasil penggeledahan kantor pusat DPP PPP. Dari hasil
penggeledahan, penyidik menyita dokumen kepengurusan DPP PPP.
"Dokumen itu perlu dipelajari lebih lanjut untuk
memahami konstruksi kasus, karena ada pihak-pihak yang tidak punya kewenangan
secara formil untuk mengatur proses seleksi jabatan di Kemenag," kata
Febri.
KPK menduga ada proses kerja sama antara Romy dengan
Kemenag terkait jual beli jabatan. "Ada risiko intervensi oleh aktor-aktor
politik terhadap birokrasi. Kami duga ada perbuatan bersama antara tersangka
RMY dengan pihak di Kemenag untuk menduduki posisi tersebut," imbuhnya.
Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakan belum mengetahui dokumen apa saja yang diambil oleh penyidik KPK
setelah ruangannya disegel KPK sejak Jumat.
"Saya belum mengetahui apa yang diambil karena
baru akan masuk," kata Lukman jelang masuk ruang kerjanya seperti dilansir
dari Antara.
Romy sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka usai
terjerat operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (15/3). Ia
diduga melakukan jual beli jabatan di Kemenag dengan menerima suap dari Kepala
Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin, dan Kepala Kantor Kemenag
Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi.
Romy sendiri telah mengajukan surat pengunduran diri
sebelum dipecat PPP pasca penangkapan tersebut.
Sumber: CNN Indonesia