sukabumiNews, ACEH – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) Aceh, Syahrial, menyebutkan Prabowo sebagai pahlawan. Karena
ia membeli aset yang sudah ditinggalkan oleh perusahaan lain pada era 90an.
Aset yang dibeli oleh Prabowo itu berupa aset milik PT
Tusam Hutani Lestari (PT THL) seluas 97.300 hektare, yang terbentang di empat
Kabupaten yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Bireuen.
Ia menjelaskan, PT THL dulunya merupakan perusahaan
patungan antara pihak ketiga dan PT Inhutani. Namun, dominasi saham dikuasai
oleh pihak ketiga. Pada saat itu, mereka mempunyai tunggakan kepada negara atas
pinjaman reboisasi.
Saat krisis moneter melanda Indonesia, aset-aset dan
utang perusahaan tersebut diperhitungkan semua. Pengusaha yang memiliki saham
di sana banyak yang lari ke luar negeri untuk menyelamatkan duit mereka.
"Seluruh investor mendatangkan duit.
Pengusaha-pengusaha banyak membawa duit keluar negeri, justru Beliau (Prabowo)
pada saat itu membeli aset yang dikuasai oleh Hutani Lestari," kata
Syahrial saat ditemui wartawan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh dikutip dari laman VIVA.co.id, Rabu 20 September
2019.
Lahan milik Prabowo itu, kata Syahrial, berasal dari
pembelian saham PT TLH milik Bob Hasan. Penjualan saham itu terjadi pada masa penjualan
aset tunggakan kredit bank yang dilakukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN), saat Indonesia dilanda krisis moneter pada tahun 1998 lalu.
Saat itu, menurutnya, banyak pengusaha asing yang
menginginkan investasi di Hutani Lestari, dan tidak sedikit pula yang membawa
asetnya ke luar negeri untuk menghindari krisis.
"Menurut saya Beliau itu pahlawan. Maaf saya
tidak ke sana, ke mari (berpihak di pilpres). Orang lain membawa ke luar dia
justru investasi di situ. Membeli aset-aset lokal. Kalau uangnya dari mana saya
tidak tahu. Yang jelas, Beliau menginvestasikannya di situ," ujar
Syahrial.
Lahan Prabowo di Kalimantan
Terkait lahan Prabowo di Kalimantan yang juga
disinggung Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla buka suara. JK mengungkapkan,
lahan itu bisa dikelola Prabowo justru merupakan atas izinnya. Setelah kredit
macet dan sempat diambil alih bank, pengelolaan lahan itu kemudian dibeli oleh
Prabowo.
"Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu. Itu di
tangan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), kemudian di tangan Bank
Mandiri, karena itu kredit macet.
Prabowo (bilang) bahwa dia mau beli. Saya tanya, you beli tapi cash,
tidak boleh utang. Siap (kata Prabowo). Dia beli, pakai cash," ujar JK
ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.
JK menilai wajar jika ada sekelompok orang menguasai
pengelolaan ratusan ribu hektare lahan di Indonesia.
"Itu malah banyak perusahaan yang menguasai lebih
dari itu. Ada yang menguasai 1 juta (hektare), kalau digabung dan sebagainya.
Itu hal yang biasa," kata JK.
"Ini kan mereka bikin industri untuk ekspor.
Untuk industri ekspor kan butuh bahan baku. Kalau tidak ada penguasaan wilayah,
untuk bahan baku gimana?" tambahnya
Sebelumnya, dalam debat capres pada Minggu, 17
Februari 2019, Jokowi menyinggung soal kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan
Timur dan Aceh.
Prabowo pun mengakui memiliki lahan ratusan hektare di
Kalimantan dan Aceh. Namun, lahan yang dikuasai Prabowo itu merupakan Hak Guna
Usaha (HGU) dan milik negara.