sukabumiNews, CIAMBAR – Seorang oknum yang
mengaku wartawan dari salah satu media online berinisial AS berhasil menipu
salah satu caleg dari partai PBB Kabupaten Sukabumi, Neni Nuraeni. Neni merasa
tertipu setelah oknum wartawan tersebut menawarkan diri menjadi timses, dan mengarahkan
agar Neni membeli kebutuhan Alat Peraga Kampanye (APK) kepadanya.
Menurut Neni, kejadian bermula sejak dirinya masih tercatat di Daftas Calon Sementara (DCS)
KPUD Kabupaten Sukabumi. Saat itu, terjadi kesepakatan antara Neni dengan AS untuk berjuang bersama melalui wadah tim sukses (timses)-nya.
“Saya pesan Apk ke orang lain, dan oknum wartawan itu
mulai menawarkan untuk membelinya lewat dia (timses), maka saya sepakati membeli
Apk lewat dia pada tanggal16 Sep 2018 dan memberikan uang kepadanya sebesar
Rp4.000.000,00,” kata Neni, melalui WA yang diterima sukabumiNews, Senin
(25/2).
Neni juga menjelaskan bahwa AS kemudian mengajukan program untuk
mendongkrak popularitasnya lewat pemberitaan media yang dia ada di dalammya. “Katanya
sudah sepakat dengan pemrednya dengan harga Rp10 jt untuk 20 kali tayang (naik
berita), namun saya tidak tertarik. Tapi dia terus memaksa dan merayu saya sampai
akhirnya terjadi kesepakatan dengan harga Rp6 jt nutuk 20 kali naik berita itu,”
bebernya.
“Itu saya kasih uangnnya tanggal 20 September 2018,
sebelum masa kampanye tiba, karena tanggal 23 September 2018 baru masuk masa kampanye,
katanya akan langsung berjalan beritanya,” jelas Neni.
“Akan tetapi ternyata itu hanya omong kosong alias bohong,”
ungkap caleg PBB nomor urut 3 dapil Kabupaten Sukabumi 2 yang meliputi Kecamatan
Kabandungan, Kalapanunggal, Parakansalak, Bojonggenteng, Cidahu, Parungkuda,
Ciambar, dan Cicurug itu.
Ketika ditanyakan kepada AS, tutur Neni,
jawabannya sedang di konsep oleh pemred. Dan jika di tanya tentang APK, jawabannya
sedang proses percetakan. “Sampai pada pertengahan Desember saya tegaskan kepada
dia tentang APK bahwa kalau seminggu APK tidak datang berarti kamu nipu saya dengan
uang Rp6 juta untuk program pemberitaan. Dan saya minta kembali karena dia dan pemrednya sudah membohongi saya,
karena beritanya pun tak kunjung ada,” tegas Neni
Sejak itu tambah Neni, AS kemudian
menghilng tidak pernah mehubunginya. Bahkan kata Neni, semua kontak baik
seluler maupun akun fb-nya dia blokir sendiri. “Ternyata dia penipu,”
imbuhnya, kesal.
“Saya baru mengungkap ini sekarang karena tadinya saya
masih menunggu kalau saja dia mau datang lagi untuk bermusawarah. Tapi hingga
sekarang saya tunggu, dia tetap menghilang tidak mau datang,” katnya.
Neni berharap oknum wartawan tersebut segera
mengembalikan uangnya yang Rp10 juta. “Jika tidak, mungkin akan saya adukan sebagai
modus penipuan,” tegasnya.
Tidak hanya ia, uangkap Neni, rekannya juga
bayak kena tipu olehnya, bahkan kata Neni, oknum wartawan tersebut tidak segan-segan menipu rekan timsesnya dengan modus bisa membantu membuatkan KTP dan KK degan cepat.
Beberapa sumber sukabumiNews mengatakan, oknum wartawan itu juga kadang tidak tanggung-tanggung mengajak korban dengan iming-iming bisa membantu memasukkannya menjadi wartawan.
Beberapa sumber sukabumiNews mengatakan, oknum wartawan itu juga kadang tidak tanggung-tanggung mengajak korban dengan iming-iming bisa membantu memasukkannya menjadi wartawan.
“Wartawan cemong bajingan,” ucap salah seorang korban
yang mengaku pernah tertipu uang Rp1 juta dengan modus iming-imingnya itu.
Bahkan akibat ulah AS ini, sukabumiNews terkena imbasnya, karena korban saat itu pernah membicangkan kejadian yang menimpa caleg Neni di Grup WA dengan menyebutkan bahwa oknum wartawan yang menipunya mengaku wartawan sukabumiNews. Padahal oknum itu bukanlah wartawan sukabumiNews, akan tetapi wartawan dari media lain.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sukabumiNews dengan adanya tulisan saya itu," sesalnya.
[Pewarta: Azis R/Team]
Edotor: Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019