sukabumiNews, BAROS – Gabungan Pers Sukabumi (GPS) mengunjungi
rumah Rian, bocah umur 4 tahun penderita Ekstrofi Kloaka (tanpa lubang anus)
yang tinggal di Kp. Pangkalan Rt. 001/007 Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros,
Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Kunjungan salahsatu organisasi wartawan di Sukabumi
ini berkunjungg ke kediaman Rian sekaligus menyalurkan bantuan untuk sekedar
meringankan beban hidup keluarganya, pada Selasa (26/2/2019).
Rian adalah anak pasangan suami istri dari Dedi
Sutiawan (50) dan Euis Sumarni yang tergolong kategori keluarga tak mampu.
Selain tidak memiliki lubang anus ia juga tidak memiliki alat vital dan telapak
kaki, tulang pinggul yang bengkok.
.
Ketua GPS Budi Arya mengatakan, kondisi Rian hari ini
terlihat sudah sedikit membaik. Hal ini disebabkan Rian baru pulang berobat dari
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
“Sebelumnya Rian sulit untuk melakukan aktifitas
seperti halnya anak -anak seusianya," terang Budi.
Budi menambahkan kedatangannya ke rumah keluarga Rian hari
ini adalah untuk menyampaikan titipan dari donator dan rekan-rekan
se-profesinya yang eksis dalam melakukan kegiatan sosial khususnya di wilayah
Sukabumi.
"Semoga apa yang saya terima dan saya serahkan
langsung secara simbolis kepada orang tua Rian dapat bermanfaat. Saya juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada donator, Ibu Triska juga kepada rekan-rekan yang
telah ikut membantu meringankan beban keluarga Rian."ucapnya.
Sementara itu orang tua Rian, Dedi yang kesehariannya
bekerja sebagai kuli serabutan menjelaskan terkain perkembangan kondisi anaknya.
Menurutnya saat ini puteranya tengah menjalani perawatan selama dua bulan
terakhir di RS. Hasan Sadikin Bandung.
"Alhamdulillah Rian sudah ditangani pihak dokter.
Pertama cek kromosom, rontgen, USG, cek darah dan saat ini tinggal menunggu
Operasi," kata Dedi.
Dedi menaruh harapan besar terhadap puteranya agar
bisa sehat dan bisa normal seperti anak-anak seusianya.
Dedi juga berharap kaki putra simata wayangnya bisa
berjalan dan memiliki lubang untuk BAB. Sebab kata dokter yang menagani
putranya, tutur Dedi, jenis kelamin juga akan dibuatkan. “Saya sih tidak
kepikiran semoga mereka yang pintar (tim medis) bisa membantu kesembuhan Rian,”
harapnya.
Terkait pengobatan yang dijalani putranya Dedi
menjelaskan bahwa proses pengobatan Rian selama ini dicover oleh BPJS, meski terkadang
sebagian resep obat tidak seluruhnya ditanggung BPJS.
Di akhir perbincangannya orang tua Rian berharap
kepada Pemerintah Daerah maupun Pusat untuk bisa membantu kondisi hidupnya saat
ini. “Dalam kondisi kesusahan saat ini kami sangat memohon perhatian serta uluran
pemerintah agar bisa mengurangi beban kami,” ucap Dedi.
“Kadang kami sangat prihatin dan sedih melihat aktifitas
keseharian Rian yang hanya bisa ngengsrod (merangkak) atau duduk saja, karena
Rian tidak bisa jalan," pungkasnya dengan suara terbata-bata sambil
sesekali mengusap airmatanya yang berlinang.
[Pewarta: Karim.R/Azis.R]
Editor: Red.
Copyright
© SUKABUMINEWS 2019