Padang, SUKABUMINEWS.net – Menganalisa kesamaan China
dengan Minangkabau dalam kekayaan seni budaya, membuka harapan baru bagi
masyarakat Sumatera Barat khususnya dan tanah air pada umumnya untuk
menghadirkan perekonomian kuat demi menyejahterakan masyarakat.
Pandangan tersebut sempat dilontarkan Fauzi Bahar,
mantan Walikota Padang dua periode saat berdialog dengan ibu-ibu majelis taklim
di Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Utara, Senin (7/1/2019).
"Kekayaan seni budaya Sumbar tinggal bagaimana
cara kita mengemas dan mengomersilnya di pasar dunia. Kita miliki rendang,
sebagai masakan terlezat di dunia, dan Pariyangan sebagai desa terindah di
dunia. Tentu kita tidak ingin hanya sebatas sebutan saja. Peran generasi muda
juga sangat dibutuhkan, yang memiliki energi kreatif untuk membawa
perubahan," kata Fauzi Bahar.
Dia juga mengatakan, penanganan pariwisata oleh
pemerintah mestinya bersifat menyeluruh, dalam bentuk kerjasama terikat dengan
pengusaha swasta. Karena kunjungan wisata yang tercipta tentu juga hasil dari
program pemerintah, baik dalam publikasi dan juga keamanan bagi mereka
berkunjung. Pengelolaan yang dilepaskan pada pengusaha tour and travel tanpa
keterikatan program dan edukasi dari pemerintah, diyakini para pengunjung
kurang memperoleh sajian kekayaan seni dan budaya yang kita miliki.
Lebih jauh Fauzi Bahar memandang bahwa menghadirkan
Minangkabau di semua segmen adalah upaya pertama untuk dilakukan. Karya seni
budaya lokal mesti jadi konten penuh untuk disajikan pada ruang publik.
Menurud dia, sebagai salah satu contoh ketika China
punya kungfu, kita punya silek. Bagaimana kekayaan seni beladiri kita ini bisa
jadi konsumsi dunia agar bisa menjadi devisa negara. Eksplorasi ini tentu tak
lepas dari upaya kita dalam memperjuangkannya di pemerintahan pusat agar bisa
ikut mendesain program ini, supaya bisa diproyeksikan secara nasional. Hidupnya
industri wisata, juga akan menunjang usaha masyarakat luas.
"Saya ingin Dewan Kesenian Sumbar dihidupkan
kembali. Semua pegiat seni dan budaya baik dari sastra, tari, musik, film,
kuliner, kita satukan visi misinya, dengan melibatkan para penulis, baik
blogger maupun youtuber, untuk mengekspos keberadaan kita pada dunia," tuturnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut lanjut Fauzi di awal
tahun 2019 dimana anak-anak sebagai generasi penerus dan bertambahnya usia,
membuat kita lebih memperkuat iman serta lebih bertanggungjawab menuju manusia
yang lebih hebat dalam berperilaku dalam kehidupan.
“Untuk itu, di era global yang pesat dan semakin
bertambah maju, marilah kita menjadi manusia 5 huruf, yaitu (hebat) dari
sebelumnya,” Pungkas mantan Walikota Padang dua periode itu.
[Pewarta: Muhammad Fadhli]
Editor:
Red.