sukabumiNews.net, CILOGRANG (BANTEN) – Jalan Desa yang
menghubungkan Kp. Naga Jaya dengan.Kp. Batu Kasur di Desa Cikatomas Kec. Cilograng.
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sudah lebih dari 10 tahun tidak kunjung dilapisi
aspal. Warga menilai, keinginan mereka sama sekali tidak diperhatikan pemerintah, terutama pemerintah desa setempat.
“Padahal jalan sepanjang lebih kurang 2 km itu merupakan
jalan yang keberadaannya murni di bangun dari hasil kerja keras warga melalui gotong-royong
dengan alat seadaya, seperti cangkul, tayang, garpu, parang dan lain
sejenisnya, tanpa bantuan dari pihak pemerintah,” terang Bapak Dadan, warga Kp.
Batu Kasur kepada sukabumiNews, Selasa (8/1/2019).
Dadan menambahkan, sebenarnya tidak banyak yang di pinta
oleh penduduk asli, warga Kampung Batu Kasur ini kepada pemerintah, kecuali
untuk diperbaiki agar masyarakat nyaman dalam menggunakan fasilitas sebagai
sarana untuk kelancaran transportasi.
“Dari mulai jalan setapak sampai seperti ini seharusya
pemerintah malu sama warga, tapi juga pemerintah harus berbangga punya warga yang
peduli,” ucapnya.
“Pemerintah tinggal nerusin dengan pengaspalan, itu
saja,” pintanya Dadan mewakili warga Kp. Batu Kasur.
Senada dengan pak Dadan, Abah Sukani seorang yang
ditokohkan di kp. Naga Jaya juga memohon akan kepedulian pemeritah, terutama
pemerintah desa bekerjasama dengan dinas terkait untuk menindak lanjuti
keluahan warga. “Bayangkan, sudah 10 tahun ini,” ujarnya.
Lantaran gemas tak kunjung mendapat perhatian dari
pemerintah, Sukani pun bergumam, jika saja di musim politik ini ada caleg dari
partai manapun yang datang dan mau memuat perjanjian di atas materai untuk bisa
melakukan usaha agar jalan yang melintasi kampungnya di aspal, dia pastikan semua
penduduk kampong bakal mendukungnya.
“Kami merasa iba dan kasihan, jika musim hujan tiba anak-anak
sekolah sampai ada yang nginep di sekolah karena tidak bisa pulang demi menjaga
keselamatan sebab jalanan sangat licin dan belubang,” terang Bah Sukani.
Dilain pihak, salah seorang warga yang identitasnya tidak
mau diisebutkan mengatakan, dulu ada seorang Kepala Desa yang sebelum ia
menjabat sering datang ke wilayahnya dan berjanji mau memperbaiki jalan
tersebut dengan mengaspalnya.
“Tapi setelah dia jadi, seperti kacang lupa kulitnya, semuanya
omong kosong alias bohong,” sesalnya.
Pewarta: Jahrudin
Editor:
Red.