Jakarta, SUKABUMINEWS.net – Habib Bahar bin Smith
menolak meminta maaf pada Presiden Joko Widodo terkait ceramahnya yang menyebut
‘Jokowi kayaknya banci’ hingga ‘Jokowi haid’. Ia sendiri telah dilaporkan ke
polisi oleh Jokowi Mania atas ucapannya tersebut.
“Saya lebih memilih busuk di penjara daripada minta
maaf. Saya dipenjara karena membela Islam, membela rakyat susah,” ujar Bahar
saat memberikan sambutan dalam Reuni Aksi 212 di Monas, Jakarta, Minggu
(2/12/2018).
Bahar menjelaskan alasannya menyebut Jokowi banci
lantaran saat aksi bela Islam 411 tahun 2016, mantan wali kota Solo itu tak mau
menemui sejumlah ulama. Saat itu beberapa ulama memang mengikuti aksi 411 untuk
menyampaikan kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.
“Saya katakan dia (Jokowi) banci karena saat aksi 411
jutaan umat dan ribuan ulama ingin menemuinya untuk menegakkan hukuman, justru
para ulama, habaib itu disemprot gas air mata. Dan presidennya kabur dan lari,”
katanya.
Ia juga menyebut orang nomor satu di Indonesia itu
sebagai pengkhianat negara dan rakyat lantaran merasa Jokowi lebih peduli pada
pihak asing.
“Yang makmur orang asing, perusahaan asing, kita
pribumi jadi budak di negeri sendiri,” tutur Bahar.
Ia pun bersumpah tak akan meminta maaf karena telah
menyebut Jokowi banci dan pengkhianat.
“Saya sampaikan pada kalian yang melaporkan saya, demi
Allah, Bahar bin Smith tidak akan minta maaf,” ucapnya.
Sebelumnya laporan terhadap Habib Bahar Smith muncul akibat
pernyataannya dalam sebuah video di media sosial. Dalam video itu, dia menyebut
Jokowi sebagai pengkhianat negara dan rakyat. Dia juga menyebut Jokowi sebagai
seorang banci.
Dia dilaporkan oleh Jokowi Mania. Laporan itu diterima
dengan nomor : LP/B/1551/XI/2018/Bareskrim tanggal 28 November 2018.
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul Tak Mau Minta Maaf, Habib Bahar Pilih "Membusuk" di Penjara