Padang,
SUKABUMINEWS.net – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra
telah menyandang status sebagai tim hukum (lawyer) pasangan Calon (Paslon)
Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sejak satu bulan
belakangan.
Berbagai spekulasi
soal pilihan politik Yusril terus menggelinding. Baik di internal maupun
simpatisan yang selama ini mengganggap Yusril adalah pendukung Capres
Prabowo-Sandiaga Uno.
Sampai saat ini,
Yusril mengaku tidak merisaukan ocehan berbagai pihak tentang keputusannya
menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf. Diakuinya, keputusan menjadi tim petahana,
sedikit banyaknya berdampak terhadap partai yang dipimpinnya.
"Imbasnya pada
PBB. Ya, suatu kenyataan politik tidak bisa kami ingkari. Prinsipnya, dengan
siapapun, PBB itu bersahabat. Semua demi kepentingan PBB agar bisa lolos di DPR
2019,"kata Yusril saat menghadiri silaturahmi dengan pengurus dan caleg PBB
Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, dikutip dari JawaPos, Senin (10/12).
"Kami bisa
berkawan dan bersahabat dengan siapapun. Kami tidak ada lawan dan musuh. Semua
adalah teman,"imbuhnya.
Yusril juga
menerangkan soal keinginan kader yang memintanya membawa PBB untuk mendukung
Prabowo. Menurutnya, aspirasi kader di daerah seluruh Indonesia seimbang antara
yang meminta PBB ke Jokowi dan ke Prabowo.
Atas kondisi itu,
dirinya mengaku telah memberikan pengertian kepada pengurus PBB di daerah.
"Saya menghormati otonomi daerah. Sumbar misalnya, di Pilkada kemarin saya
tidak ikut campur siapa yang dicalonkan di kabupaten/kota. Siapa yang menjadi
cagub, itu urusan daerah. Mereka sodorkan, saya tanda tangan. Karena yang lebih
tau tentu orang di daerah," katanya.
Dengan begitu, Yusril
juga meminta agar pengurus dan kader PBB di daerah tidak terlalu mengintervensi
keputusan DPP lebih jauh. Apalagi, kata Yusril, informasi yang didapatkan kader
di daerah tidak sebanyak apa yang ia dapatkan.
"Andai kata
informasi yang anda (kader daerah) punya sama dengan saya, mungkin sikap anda
sama dengan saya. Anda tahu cuman sedikit-sedikit baca koran, medsos, dengar tv
itu saja kan. Jadi kita saling memaklumi dan mendewasakan diri," katanya.
Apalagi, lanjut
Yusril, sampai mengancam dirinya. Dimana, jika Yusril tidak memenuhi permintaan
kader untuk mendukung Prabowo atau pak Jokowi, kader menyatakan mundur dan
mengadakan Musdalup untuk menurunkannya.
Kendati demikian,
sampai saat ini PBB masih membebaskan kader partai di semua daerah untuk
menentukan pilihan, sebelum PBB mengambil sikap dan keputusan pada Januari 2019
mendatang.
"Kalau ada
anggota-anggota PBB mendukung Pak Jokowi atau Prabowo, silakan. Tapi jangan
membawa lembaga partai. Jangan bawa bendera partai. Pakai baju PBB secara
pribadi, PBB tidak melarang, karena partai ini demokratis," bebernya.
Yusril juga
menegaskan soal beredarnya beberapa APK PBB yang mendukung salah satu capres.
Pihaknya mengaku akan segera menertibkan hal itu sebelum PBB bersikap jelas.
Tags
dalamnegeri
news
Partai Bulan Bintang
partaibulanbintang
pilpres2019
politik
Yusril Ihza Mahendra