Bandung,
SUKABUMINEWS.net – Kegamangan yang dialami kader dan simpatisan Partai
Bulan Bintang (PBB) terutama para caleg PBB di kota dan kabupaten di wilayah
Jawa Barat selama ini terjawab sudah. Sebelumnya, manuver yang dilakukan Yusril Ihza
Mahendra selaku Ketua Umum partai berlambang Bulan Bintang yang menerima
tawaran selaku pengacara Jokowi-Ma'ruf mendapat kecaman dari pendukung
Prabowo-Sandi.
Kendati demikian Yusril tetap tenang dan
meminta kepada para caleg partainya utuk tidak mencampur
adukkan antara tugas dirinya selaku ketua partai, dengan profesi dia segai
pengacara.
"Kita harus bedakan, di mana secara pribadi saya
berprofesi sebagai Pengacara dan di satu sisi sebagai Ketum DPP PBB,"
terang Yusril saat pidato politik di agenda Rapat Akbar DPW PBB Jawa Barat di
Hotel Horison Bandung yang dihadiri ribuan caleg DPR RI dan DPRD dari PBB
se-Jawa Barat pada Ahad 11 November 2018 kemarin.
"Jadi pengacara Jokowi bukan berarti saya harus Jokowi.
Saya pernah menjadi pengacara Aburizal Bakrie. Apakah saya menjadi Golkar? Saya
menjadi pengacara HTI, apakah saya HTI atau saya harus dibilang HTI? Saya juga
jadi pengacara HRS, lantas, haruskah saya dibilang FPI?,” tegasnya.
Baca: Cuma Jadi Pengacara, Yusril Bantah Dukung Jokowi
Baca: Cuma Jadi Pengacara, Yusril Bantah Dukung Jokowi
Yusril juga menegaskan bahwa PBB belum menentukan
sikap terkait Pilpres 2019. “Untuk dukung-mendukung, silahkan dirumuskan pada
Rakornas yang akan digelar Desember mendatang,” tambah Yusril.
Sementara itu Ketua DPW PBB Jabar, H. Saifullah Rusyad dalam pidatonya menegaskan bahwa Ketua Umum PBB menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf dalam kapasitasnaya sebagai pengacara.
"Pak Yusril menerima tawaran menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf bukan sebagai Ketum Partai Bulan Bintang, Tetapi beliau dalam kapasitasnya sebagai pengacara yang profesional," tegasnya.
Baca: JK: Yusril Jadi Pengacara Jokowi karena Keahliannya
Sementara itu Ketua DPW PBB Jabar, H. Saifullah Rusyad dalam pidatonya menegaskan bahwa Ketua Umum PBB menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf dalam kapasitasnaya sebagai pengacara.
"Pak Yusril menerima tawaran menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf bukan sebagai Ketum Partai Bulan Bintang, Tetapi beliau dalam kapasitasnya sebagai pengacara yang profesional," tegasnya.
Baca: JK: Yusril Jadi Pengacara Jokowi karena Keahliannya
Dilain pihak, Ketua DPC PBB Kabupaten Sukabumi Ujang
Lukman meminta agar kader dan Caleg PBB tetap solid dan menunggu hasil Rakornas
awal Desember mendatang.
"Kalau ada orang yang melecehkan PBB dan menghina
Pak Yusril, saya tidak yakin kalau dia itu kader PBB. Daripada energi terkuras
mikirin Pilpres, mending kita fokus saja
Pileg" ajak Ujang Lukman ditemui di Kediamannya, Senin (12/11)
Begitu juga halnya dengan Ketua DPC PBB Kota Sukabumi,
Yan Hasanudin Malik. Dia mengajak kepada para caleg PBB Kota Sukabumi agar
tidak memfokuskan kepada pilpres 2019.
“Mengajak kepada memilih Prabowo atau Jokowi tidak lah
penting bagi kita. Paling penting, bagai mana caranya membesarkan suara PBB dan
para caleg PBB bisa mengisi kursi sebanyak-banyaknya di DPRD Kota dan
Kabupaten, DPRD provinsi dan DPR RI, tegasnya.
Ditemui terpisah, kader dan simpatisan yang juga caleg
PBB dari dapil III Kota Sukabumi, Nanan Surahman mengungkapkan rasa leganya
atas penjelasan Yusril pada Rapat Akbar yang di gelar PBB Jawa Barat pada 11
November 2018 itu.
Kini Nanan semakin jelas bahwa Ketum partai Bulan
Bintang memang sangat cerdik dalam taktik dan strategi berpolitik.
“Yusril memang tiada duanya, selain pintar, belau juga sangat santun dalam
berpolitik,” kata Nanan.
Baca juga: Yusril Jadi Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf, Partai Bulan Bintang Belum Putuskan Dukungan
Baca juga: Yusril Jadi Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf, Partai Bulan Bintang Belum Putuskan Dukungan
Pewarta: Jaka S.
Editor:
Red.
Tags
dalamnegeri
news
Partai Bulan Bintang
partaibulanbintang
pilpres2019
politik
seputar-jabar
sukabumi
Yusril Ihza Mahendra