Turki, SUKABUMINEWS.net – Turki, Senin (22/10) mengungkapkan
pembunuhan Jamal Khashoggi dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul telah
direncanakan. Karenanya, Turki berjanji akan membuka segala informasi terkait
kasus yang mencoret citra Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
itu.
Meningkatkan tekanan terhadap Riyadh, Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membongkar kasus Khashoggi pada Selasa
(23/10).
Kontributor surat kabar Amerika Serikat Washington
{ost itu dibunuh tiga pekan lalu saat masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Setelah bungkam selama lebih dari dua pekan, Arab
Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas di dalam konsulat mereka. Namun,
penjelasan negara itu dipandang sekutu dan lawan politik mereka sebagai
membingungkan dan tidak jelas.
Kasus itu menyebabkan Pangeran Mohammed berada dalam
sorotan. Dia merupakan pemimpin upaya reformasi di Arab Saudi. Dia disebut
memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Tudingan itu telah dibantah pemerintah Arab
Saudi.
CNN merilis gambar yang disebut menunjukkan seorang
pejabat Arab Saudi yang berpura-pura menjadi Khashoggi, mengenakan pakaian
wartawan itu saat meninggalkan konsulat dalam upaya menunjukkan bahwa pria itu
telah meninggalkan konsulat tersebut.
Penasehat Gedung Putih Jared Kushner mengaku telah
mendesak Pangeran Mohammad untuk bersikap transparan karena seluruh dunia
mengawasi kasus itu.
Adapun juru bicara partai yang dipimpin Erdogan, Omer
Celik, menyebut pembunuhan Khashoggi adalah sebuah aksi mengerikan yang
terencana.
Pernyataan Celik itu merupakan kali pertama Ankara
berpendapat pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.
"Kami berhadapan dengan situasi yang telah
berusaha keras disamarkan," ungkap Celik.
Salah satu penasehat Erdogan, Yasin Aktay, dalam
sebuah tulisan di harian Yeni Safak menyebut penjelasan versi Arab Saudi membuat
'intelejen Turki merasa diejek'.
(SN/Medcom/AFP/OL-2)