SUKABUMINEWS.net - Conor McGregor memang sempat jadi
raja sekaligus selebriti di UFC. Dengan persona dan ketengilannya, pria
Irlandia itu nyaris selalu mendapat tiga respons secara bersamaan: pujian,
kebencian, juga cemoohan. Yang terakhir, salah satunya, datang dari Khabib
Nurmagomedov, petarung kelas ringan asal Rusia.
"Kehebatan McGregor itu cuma dibesarkan oleh
humas UFC. Bocahmu itu memulai tahunnya dengan menyerah seperti pengecut pada
Nate Diaz. Tapi di akhir tahun dia bertarung untuk gelar. Gila memang. Aku
ingin bertarung dengan si pengecut itu, karena itu bakalan jadi pertarungan
nomor satu paling mudah di divisi kelas ringan," kata Khabib.
Itu kejadian pada 2016. Ia kesal karena tak kunjung
mendapat kesempatan melawan McGregor untuk merebut gelar juara. Di sisi lain,
McGregor terus-terusan mendapat lampu sorot, dianggap sebagai atlet tarung
bebas terbesar sepanjang masa, dan banyak orang menganggap Khabib hanya
berusaha mencari perhatian.
Tapi tidak. Khabib tak butuh perhatian dengan
cara-cara bodoh. Catatan impresifnya sudah membuat orang melongok. Hingga 2016,
ia bertarung 24 kali dan semua pertandingan itu dimenangkannya. Pertarungannya
dengan Michael Johnson kemudian benar-benar membuat orang terbelalak.
Johnson, mantan petinju dengan catatan 27
pertandingan sempurna dan lama menekuni gulat, dibuat tak berdaya. Meski
awal-awal sempat melontarkan arus pukulan yang menerjang wajah dan dagu Khabib,
ia berakhir jadi samsak Khabib.
Dengan kelihaian gulatnya, Khabib berkali-kali
membuat Johnson terjerembab dan menghujani wajahnya dengan pukulan keras. Semua
berakhir saat Khabib melakukan kimura, membuat lengan Johnson tertekuk 180
derajat dan memaksa wasit menghentikan pertandingan.
"Aku menghormati Michael Johnson dan tak ingin
melukainya. Saat aku melakukan kimura, aku melakukannya pelan-pelan. Aku tak
ingin tangannya patah," ujar Khabib.
Sejak saat itu, Khabib terus memburu sabuk juara UFC
seperti elang yang memburu ayam.
Juara Rusia yang Latihan Melawan Beruang
Khabib Nurmagomedov lahir pada 20 September 1988 di
desa Sildi, yang masuk dalam Kabupaten Tsumandinsky, Dagestan, Rusia. Ia sudah
belajar bela diri sejak kecil. Ayahnya, Abdulmanap, adalah atlit gulat terkenal
dan pensiunan tentara. Di militer, Abdulmanap juga mengajar judo dan sambo —bela
diri tradisional Uni Soviet.
Dalam sebuah wawancara dengan Mixfight, Abdulmanap
menyebut bahwa sejak dulu Khabib adalah salah satu murid terbaiknya. Anak
lelakinya itu belajar gulat, judo, juga sambo. Tak hanya itu, ia menyiapkan
metode khusus untuk melatih Khabib: bergulat melawan beruang. Ini bukan kiasan.
Di umur yang masih 9 tahun, Khabib bergulat melawan
beruang peliharaan keluarga. Meski beruang itu masih kecil, tapi ia beruang.
Tubuhnya lebih besar ketimbang Khabib. Ada sebuah video tertanggal 23 September
1997 yang memperlihatkan Khabib kecil bergulat sembari diawasi beberapa
pelatih. Khabib agak terengah dan berupaya keras menjatuhkan beruang itu. Si
beruang tak mau kalah, ia berkali-kali membuat Khabib terpelanting. Kelak,
Abdulmanap bercerita bahwa latihan itu lebih untuk mengeluarkan apa yang
terbaik dari sang anak, sebuah upaya melawan rasa takut saat menghadapi sesuatu
yang lebih kuat.
"Pada akhirnya, itu adalah ujian karakter
ketimbang latihan fisik," kata Abdulmanap.
Setelah berhasil melawan beruang, maka tak ada lagi
yang perlu ditakuti Khabib ketika ia beranjak besar dan bertambah kuat. Setelah
merasa aneka macam perkelahian jalanan tak membawa manfaat apa-apa, Khabib
akhirnya memilih jalur tarung bebas profesional. Pada 2008 ia memulai debutnya.
Di setiap pertarungan yang dilaluinya, kemenangan
selalu menyertai Khabib. Ia dominan dibanding lawan-lawannya. Apalagi yang bisa
kau harapkan dari orang yang ketika bocah bergulat melawan beruang? Pada awal
karier sebelum masuk ke UFC, ia bertanding 16 kali dan semua dimenangkan. UFC
lalu tertarik untuk memanggilnya pada akhir 2011.
Pindah UFC hanyalah kepindahan yang tak berarti.
Belum ada lawan yang sepadan dengannya. Pada debutnya, Khabib mengalahkan Kamal
Shalorus, pegulat senior asal Iran, dengan rear-naked choke di ronde 3. Situs
MMA Junkie menulis pertandingan debut Khabib sedikit berbau ramalan yang kelak
menemui kebenaran.
"Pendatang baru UFC asal Rusia, Khabib
Nurmagomedov mungkin namanya susah dilafalkan, tapi nama itu mungkin akan terus
kamu ingat," tulis John Morgan.
Jalan Khabib terus mulus. Ia banyak mendapat pujian
karena gaya bertarung yang eksplosif, ia mahir di pertarungan atas maupun
pertarungan matras. Ketika mengalahkan Pat Healy, presiden UFC Dana White
memuji Khabib.
"Gayanya membanting orang mengingatkanku pada
Matt Hughes. Bocah baru ini menarik. Mungkin kami akan membuat hal besar
dengannya," kata White.
Karena dianggap terlalu dominan, banyak orang mulai
mencibir Khabib. Di berbagai forum penggemar tarung bebas, Khabib kerap
dimasukkan sebagai petarung biasa saja namun dipuji berlebihan. Beberapa
penggemar tarung bebas menganggap Khabib bisa menang karena lawan-lawannya yang
terlampau mudah.
Tapi ketika Khabib berhasil menundukkan mantan juara
UFC kelas ringan, Rafael dos Anjos, dan Michael Johnson, kritik semacam itu
mulai reda dengan sendirinya. Kritikan pada akhirnya malah mampir ke Dana
Wahite dan UFC karena tak kunjung memberi Khabib kesempatan bertarung untuk
merebut gelar juara.
Kerumitan Merebut Sabuk Juara
Saat kesempatan itu datang pada September 2016,
Khabib seharusnya melawan sang juara, Eddie Alvarez. Dana White sudah
mengonfirmasi pertarungan ini. Namun Alvares memilih melawan McGregor. Karena
ini, Khabib menyebut Eddie sebagai juara omong kosong.
Setelah melawan Johnson, nyaris setahun Khabib tak
bertanding. Ia hanya berlatih terus menerus. Setelah menang melawan Edson
Barboza pada Desember 2017, kesempatan merebut sabuk juara akhirnya datang.
McGregor sudah tak bertanding mempertahankan gelar
selama 17 bulan. Ia lebih sibuk menambah pundi uang dengan, misalnya, menggelar
pertarungan tak signifikan melawan Floyd Mayweather. Sabuk juara itu pada
akhirnya dicabut. Khabib diberi kesempatan untuk merebutnya dengan
pertandingan. Namun itu pun tak mulus.
Pada awalnya, pertarungan merebut sabuk juara ini
melibatkan Khabib melawan Tony Ferguson, pemegang sementara sabuk juara kelas
ringan. Namun ia harus mengundurkan diri karena cedera. Lawan kedua adalah Max
Holloway, juara dari kelas bulu. Namun New York State Athletic Commission
memutuskan Holloway tak fit untuk bertarung karena harus memangkas berat badan.
Kemudian opsi lawan berpindah ke Paul Felder, juga
Anthony Pettis. Namun pada akhirnya, Al Iaquinta yang jadi lawan resmi Khabib.
Lagi-lagi, Khabib dicemooh karena lawannya dianggap tak sepadan. Iaquinta yang
juga berprofesi sebagai agen properti, terakhir bertarung setahun lalu. Apalagi
Iaquinta hanya dikabari sehari sebelum pertarungan.
Benar saja, Khabib mendominasi pertarungan lima
ronde itu. Menariknya, Khabib mencoba gaya baru. Ia tak lagi mendominasi
pertarungan via renggut dan jatuhkan ala pegulat. Selepas ronde awal, Khabib
memilih untuk lebih sering bertarung di atas, mengandalkan jab dan hook dan
sesekali tendangan depan.
Sebenarnya, Iaquinta bisa dikalahkan di ronde 2 atau
3. Beberapa kali ia membiarkan lehernya tanpa pengawasan, membuat Khabib
seharusnya bisa memitingnya dengan mudah. Tapi Khabib memilih tak melakukannya.
Ia terus bertarung, seakan meluapkan segala kekesalan pada McGregor yang selama
ini disimpannya —walau tampak ia setengah hati karena tahu lawannya tak punya
persiapan yang cukup.
Pertarungan itu tak berakhir dengan baik. Di ujung
ronde terakhir, wajah Iaquinta sudah bundas dan penuh darah. Karena pertandingan
itu, Iaquinta harus melakoni perawatan medis intens dan harus istirahat selama
60 hari sebelum dibolehkan tanding lagi.
Sebelum wasit mengumumkan siapa pemenangnya, semua
penonton sudah tahu siapa yang jadi juara. Khabib tersengguk ketika sabuk juara
disematkan di pinggangnya. Sabuk yang sudah lama ia buru sekarang sudah ada di
genggamannya.
"Kini tak ada lagi juara palsu. Tak ada lagi
juara yang enggan mempertahankan sabuk juara. Sekarang UFC punya seorang juara,
dan sang juara ini ingin mempertahankannya," tutur Khabib.
Perjalanan Khabib sepertinya masih akan panjang.
Usianya masih 29. Sebagai petarung, ia punya banyak waktu untuk berbenah
—termasuk membiasakan diri bertarung di atas, sesuatu yang coba ia tampakkan
saat melawan Iaquinta. Staminanya yang sering dikritik, juga perlahan membaik.
Bagi UFC, Khabib yang jadi orang muslim Rusia
pertama yang jadi juara UFC, berarti bisnis yang bakal mendatangkan banyak
uang. Khabib sendiri pernah bilang bahwa Rusia adalah pasar besar, dengan 150
juta penduduk.
Sekarang Khabib sedang menatap lawannya di masa
depan. Seperti yang ia bilang: ia ingin mempertahankan gelar juaranya. Lawan
idealnya ada banyak. Dari Ferguson hingga Georges St-Pierre. Namun yang paling
ideal tentu McGregor. Dari segi usia dan kemampuan bertarung, mereka setara.
Ditambah lagi, ada api permusuhan yang sudah disulut sejak lama —termasuk kasus
pelemparan bus yang membuat McGregor ditahan dan terancam hukuman penjara—
rasanya pertarungan Khabib melawan McGregor akan jadi salah satu pertarungan
UFC paling panas sepanjang masa.
"Kalau McGregor ingin sabuk juara kelas
ringan," kata Khabib, "ia harus bertarung melawanku dulu."
Artikel ini telah tayang di Tirto.id dengan judul Kenalkan,
Khabib Nurmagomedov, Juara Kelas Ringan UFC