[Ilustrasi Gambar] |
Jakarta,
SUKABUMINEWS.net - Presiden Joko Widodo akan memasuki tahun keempat
pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang. Hampir genap empat tahun, pemerintah
mencatatkan total utang mencapai Rp4.416 triliun, naik sekitar Rp1.815 triliun
dari posisi September 2014.
Berdasarkan data APBN Kita edisi Oktober, utang
pemerintah naik 14,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar
Rp3.886 triliun. Utang tersebut masih didominasi Surat Berharga Negara (SBN)
yang mencapai Rp3.593,26 triliun, naik 14,85 persen dibanding periode yang sama
tahun lalu.
Porsi SBN mencapai 81,36 persen dari total utang
pemerintah. Adapun jenis utang tersebut didominasi dalam denominasi rupiah yang
mencapai Rp2.537,16 triliun, sedangkan dalam denominasi valas (valuta asing)
mencapai Rp1.056,1 triliun.
Sementara itu, utang dalam bentuk pinjaman mencapai
Rp823,11 triliun atau naik 11,53 persen menjadi Rp823,11 miliar. Hampir seluruh
pinjaman atau sebesar Rp816,13 triliun berdenominasi valuta asing (valas).
Seiring dengan total utang yang meningkat, pembayaran
bunga utang pemerintah juga turut membengkak. Hingga akhir September,
pembayaran bunga utang pemerintah mencapai Rp197,84 triliun. Jumlah tersebut
naik sekitar 14 persen dibanding periode
yang sama tahun lalu, tapi porsinya telah mencapai 82,91 persen dari total
alokasi tahun ini.