Beginilah penampakan Jurang Pelangi di Kelurahan
Warudoyong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi yang asalnya tempat menyeramkan
dan jauh dari indah. Tampak pada gambar Koordinator BKM Jukung Sawala Kelurahan
Warudoyong, Hamdan Sanjaya (paling kanan, angkat jempol) sebagai pencetus ide
pembangunan lokasi tersebut
WARUDOYONG, SUKABUMINEWS.net - Mengubah kawasan
jurang yang tadinya merupakan lokasi menakutkan dan tidak produktif menjadi
tempat menyenangkan merupakan ide yang melebihi batas kreativitas. Berkat ide
dan kemauan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Kelurahan Warudoyong, Kecamatan
Warudoyong, Kota Sukabumi, lokasi jurang di RW 02, 03 dan RW 05 dapat diubah
menjadi tempat indah yang diberi nama Jurang Pelangi.
"Lihatlah, tempat ini sekarang menjadi ramai,
indah, dan didatangi para penggemar selfie. Walaupun pembangunannya belum
selesai 100 persen, Jurang Pelangi dikunjungi banyak orang. Pada sore hari
sampai menjelang senja, warga dari berbagai tempat datang ke tempat ini,"
kata Koordinator BKM Jukung Sawala Kelurahan Warudoyong, Hamdan Sanjaya ketika
ditemui di lokasi pembangunan Jurang Pelangi, Selasa (25/9/2018).
Pembangunan Jurang Pelangi termasuk proyek yang
serius karena melibatkan Asian Development Bank (ADB) dan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Oleh Kementerian PUPR dan ADB, proyek
tersebut didelegasikan kepada Pemkot Sukabumi melalui Dinas PUPRPKPP (Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan) dan dikoodinasikan dengan BKM
Jukung Sawala.
Awalnya pengajuan proyek berasal dari BKM
berdasarkan RKM (Rencana Kerja Masyarakat). Jurang Pelangi dibangun oleh tenaga
ahli dengan desain warna yang berasal dari CA atau Consultant Advisor.
Pembangunannya juga melibatkan masyarakat sekitar yang mendukung kehadiran proyek
ini, jelas Hamdan.
Dana yang diserap untuk menyelesaikan proyek Jurang
Pelangi mencapai Rp1,5 miliar. Dana sebesar itu digunakan untuk membangun
tembok jurang dan sarana pendukungnya seperti septic tank komunal, jalan beton,
jalan pavong block, tangga, saluran air bersih, WC umum, ruang terbuka publik,
gazebo, motor sampah, dan penyediaan
alat pemadam kebakaran dengan gerobak. Seluruh tahapan pembangunan harus tuntas
pada bulan November 2018.
"Dalam pembangunan ini, swadaya masyarakat luar
biasa tinggi, bahkan para ketua RT dan ketua RW terjun langsung ikut
membantu," ujar Hamdan yang juga tercatat sebagai caleg DPRD Kota Sukabumi dari PBB itu.
Jurang Pelangi telah dijadikan proyek percontohan
tingkat nasional. Mengapa temboknya dibuat warna-warni seperti pelangi? Karena,
jawab Hamdan, penyedia dana proyek yang dalam hal ini manajer ADB kebetulan
dari kalangan perempuan yang menyukai keindahan lewat warna yang 'genjreng'.
Sampai saat ini, dana yang telah dicairkan baru sebesar Rp1 miliar.
"Masyarakat dan ADB sangat puas dengan tembok
warna-warni di lokasi Jurang Pelangi. Rencananya kami akan mengisi ruang-ruang
kosong di sekitar jurang dengan pohon-pohon rindang dan bunga-bungaan. Karena
pada sore hari banyak anak-anak yang berkunjung, Jurang Pelangi juga akan
dilengkapi perpustakaan plus story teller," jelas Hamdan.
Sementara itu tokoh masyarakat di Warudoyong, Endang
Efendi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan
Jurang Pelangi. Dia mengimbau masyarakat untuk turut menjaga dan merawat tempat
tersebut. Endang menugusulkan dibukanya tempat pembudidayaan ikan dengan
memanfaatkan saluran air pada got. (*)
Pewarta: Yus F Purwasari
Editor: Red.