[Foto: Anak di Jalur Gaza di antara reruntuhan puing akibat serangan militer Israel]. |
Program
bahan bakar darurat bantuan PBB kehabisan dana.
GAZA, SUKABUMINEWS.net - Juru Bicara PBB menyatakan
krisis energi yang berlangsung di Jalur Gaza terancam bertambah buruk. Hal itu
setelah Program Bahan Bakar Darurat Bantuan PBB kehabisan dana.
"Hari ini, koordinator kemanusiaan (Koordinator
Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan bagi Wilayah Pendudukan Palestina),
Jamie McGoldrick, menulis surat kepada masyarakat donor untuk memberitahu bahwa
Program Bahan Bakar Darurat Bantuan PBB, yang menyediakan bahan bakar
penyelamat nyawa untuk mengoperasikan generator cadangan yang sudah siap di
pusat kesehatan penting, instalasi air, dan kebersihan telah kehabisan
dana," kata Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane
Dujarric.
Menurut dia, jika dana segar tidak segera mereka
terima, maka layanan di Jalur Gaza bisa berhenti. Padahal, program energi
tersebut digunakan untuk mendukung pelayanan di rumah sakit, klinik, pengolahan
limbah, instalasi air, hingga kebersiah.
"Jika dana baru tidak segera diterima, kami
akan menghadapi potensi bencana kemacetan dalam pengiriman layanan, sedangkan
layanan yang diberikan di rumah sakit, klinik, serta pengolahan limbah,
instalasi air dan kebersihan akan berhenti," kata Dujarric, yang mengutip
McGoldrick, sebagaimana dikutip Xinhua.
Berdasarkan defisit listrik saat ini di Jalur Gaza,
setidaknya 4,5 juta dolar AS diperlukan untuk memungkinkan pengiriman sebanyak
1,4 juta liter bahan bakar darurat per bulan. Dana itu dibutuhkan guna
melanjutkan layanan itu sampai akhir tahun ini. Saat ini, krisis energi di
Jalur Gaza menyebabkan pemadaman listrik sampai 20 jam per hari. (ROL)