[Kades Neglasari, Lili Rahman (atas). Anak-anak SD Neglasari harus menyebrangi sungai Cikaso dengan rakit menuju ke sekolahnya] |
Jika keadaan ini terus dibiarkan maka pendidikan dan
perekonomian masyarakat desa sekitar tidak akan maju dan berkembang. Oleh
karenanya masyarakat sekitar berharap adanya perhatian serius dari Pemerintah.
Hal ini diungkapkan salah seorang penggiat sosial
Desa Neglasari, Mujayin Arifin kepada sukabumiNews, Kamis (30/8) kemarin.
“Jika Pemda tidak segera mengambil tindakan
perkembangan dan perekonomian masyarakat akan tersendat,” ucap Mujayin.
Kekhawatiran yang sama juga muncul dari Kades
Neglasari, Lili Rahman. Ia membayangkan akan keselamatan anak-anak sekolah
beserta warganya saat mereka menyebrangi derasnya air sungai Cikaso tersebut
dengan rakit. “Jika musim hujan, air bisa meluap hingga ketinggiannya mencapai
5 meter,” kata Lili.
"Untuk menjaga keselamatan, saat musim hujan
turun anak sekolah dari Pabuaran harus berangkat ke sekolahnya di Neglasari lebih
jauh memutar menggunakan jalan lain yang jarak tempuhnya mencapai 30 Km." Jelas
Kades.
Oleh karena itu kades berharap agar pemda melalui
dinas terkait segera memberi solusi dengan membangunkan jembatan untuk
kelancara pendidikan dan perekonomian warganya. (*)
Pewarta: Jaka Susila
Editor: Red.