[Ilustrasi Taruna] |
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM)
Irjen Arief Sulistyanto menuturkan, tes tersebut digelar di Universitas Dian
Nuswantoro (Udinus) dengan berbagai tahapan untuk memastikan bahwa tes berjalan
dengan fair, tidak ada kecurangan yang terjadi.
”Pertama, seluruh sistem diperiksa oleh tim Cyber
Forensic, untuk memastikan tidak ada masalah,” ujar Irjen Arief, seperti ditulis abadikini.com (Ak).
Selanjutnya pengacakan nomor soal, dilakukan agar
tiap peserta mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Ada 10 ribu soal dalam
bank soal yang merupakan hasil kerjasama Panitia Pusat dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud). ”Kalau untuk soal Toefl bekerjasama dengan
Lembaga Administrasi Negara (LAN),” Jelas Arief.
Tidak hanya itu, ruang kelas dan computer yang
digunakan oleh calon taruna juga diacak. Calon taruna baru mengetahui kelas dan
komputernya sesaat sebelum tes. ”Jadi, sangat sulit untuk terjadi permaianan,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan, As SDM belum puas dengan
sistem yang dinilai aman tersebut. Akhirnya, dibuatlah sistem untuk mengawasi
perolehan skor secara real time. Bahkan, orang tua peserta yang melakukan
pengawasan.
”Jadi, ada ruang aula yang terdapat monitor atau
layar untuk mengetahui hasil test anaknya. Bahkan, tidak hanya hasil akhir,
melainkan hasil dari tiap soal yang dikerjakan,” terangnya.
Dengan sistem ini orang tua bisa mencatat perolehan
nilai anaknya yang menjadi calon taruna. Sehingga, orang tua dan calon taruna
ini membandingkan hasilnya. ”Kalau pengumuman resmi uji akademik hari ini (23/7/2018),”
papar mantan Kapolda Kalimantan Barat tersebut.
Untuk lebih memastikan tidak adanya permaianan,
proses seleksi ini terekam video. Sehingga, bisa diketahui bisa terjadi
sesuatu. ”Jadi lebih tranparan,” imbuh jenderal berbintang dua itu.
Dia menambahkan, masih ada tiga tahap dalam seleksi
penerimaan taruna Akpol 2018 tersebut. Yakni, gladi pemeriksaan penampilan di
Gedung Pancasila, Akpol pada 24 Juli. Lalu, pemeriksaan penampilan selama dua
hari, dari 25 Juli hingga 26 Juli di lokasi yang sama.
”Terakhir pada 27 Juli sidang penetapan kelulusan
calon taruna dan pemulangan calon taruna yang tidak lolos. Yang memimpin sidang
Wakapolri Komjen Syafruddin,” paparnya.
Sebelumnya, ada 376 calon taruna dari 34 Polda yang
diseleksi. Setelah melalui tes pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan,
pemeriksaan psikologis, pemeriksaan mental kepribadian, uji kesamaptaan jasman
dan antropometri, tersisa 360 calon taruna. Kuota taruna akpol 2018 ini
mencapai 250 orang. (Red*/Ak)
Editor: Red.