[Gambar Ilustrasi] |
Keduanya ditangkap setelah berkelahi soal pembagian
uang hasil penipuan yang tidak sesuai perjanjian.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM)
Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto mengatakan inisial dua tersangka adalah S
(57) dan MAN (42).
Arief mengatakan S adalah seorang karyawan swasta
yang mengaku sebagai seorang paranormal, sementara MAN adalah orang yang
mengaku berasal dari Staf Kepresidenan dan anggota Polri.
S pun mengaku bisa membuat calon siswa Bintara Polri
yang telah gugur dapat kembali melanjutkan proses seleksi melalui jalur khusus
dengan bantuan MAN.
Arief menyatakan S dan MAN menipu seorang calon
siswa bintara berinisial FMC yang merupakan putra seorang pedagang di
Purbalingga, Jawa Tengah berinisial J (37).
Awal mula penipuan itu terjadi setelah FMC
dinyatakan tidak lulus dalam tahap pemeriksaan kesehatan seleksi Bintara Polri
di Polda Jateng. Saat itu, J menemui S untuk meminta bantuan agar anaknya dapat
kembali mengikuti tahapan seleksi dan menjadi anggota Polri.
Menyikapi permintaan itu, S pun menyanggupi dan
meminta J untuk menyiapkan uang sebesar Rp350 juta sebagai persyaratan untuk
diberikan kepada MAN.
Dua pekan berselang, J memberikan uang sebesar Rp320
juta kepada S.
Selanjutnya, S memberikan uang sebesar Rp100 juta
kepada MAN. Namun, merasa uang yang diberikan tidak sesuai dengan komitmen
awal, MAN mengancam S dengan menodongkan airsoft gun.
Tidak terima tindakan MAN, S pun mengambil langkah
melapor ke polisi yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penangkapan
MAN.
Hingga akhirnya, setelah polisi melakukan
pengembangan proses penyidikan diketahui keduanya telah bekerja sama menjadi
calo dan melakukan penipuan dalam seleksi masuk Bintara Polri.
"Kini masih dilakukan pemeriksaan untuk
mengungkap kemungkinan ada korban lainnya," katanya.
Dikutip dari situs penerimaan.polri.go.id, untuk
seleksi bintara Polri di tingkat daerah telah dilakukan sejak pendaftaran mulai
26 Maret lalu. Proses seleksi itu dilakukan hingga sidang kelulusan akhir yang
diumumkan pada 3 Agustus mendatang.
Selanjutnya, para peserta tes yang dinyatakan lulus
akan memulai pendidikan bintara Polri pada 7 Agustus 2018. (Red*)
Sumber: CNN Indonesia