sukabumiNews.net, JAKARTA- Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril
Ihza Mahendra menyampaikan bahwa kondisi pemilihan calon tunggal pada pilpres
membahayakan negara. Sebab jika nantinya pemilihan calon tunggal dimenangkan
oleh kotak kosong, maka negara tidak memiliki pemimpin.
Dalam pemilihan calon tunggal, sang calon biasanya
ditandingkan dengan kotak kosong. Kotak ini sebagai pilihan warga yang tak
mendukung calon tunggal tersebut.
“Ini ada satu bahaya yang tidak terpikirkan oleh
pembuat UU. Kalau kotak kosong menang, maka negara dalam keadaan krisis
konstitusional yang serius. Sebab MPR tidak bisa memperpanjang masa jabatan
presiden dan tidak bisa menunjuk pejabat sebagai presiden,” kata Yusril saat
membuka acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBB 2018 di Hotel Peninsula,
Jakarta, Jumat (4/5).
“Kalau pilkada ada jalan keluarnya, kalau pejabat
kalah dari kotak kosong maka ditunjuk pejabat (sebagai pelaksana tugas), dan
akan menggelar pilakda lagi pada tahun berikutnya,” ujarnya.
Yusril juga menyampaikan kemungkinan terjadinya
capres tunggal itu lantaran adanya aturan ambang batas untuk pencalonan
presiden.
Ambang batas pencalonan presiden ini diatur sebesar
20 persen kursi di DPR dan 25 persen suara nasional. Penentuan ambang batas ini
sebelumnya terus diperjuangkan oleh pemerintah.
Berlakunya ambang batas ia sebut membuat sikap
partai politik menjadi tidak jelas. Sebab, partai kecil harus menggalang
koalisi dengan beberapa partai untuk mendukung satu pasangan calon.
“Saya pernah ditanya oleh banyak wartawan setelah
PBB dinyatakan lolos (jadi peserta pemilu) oleh Bawaslu, ‘bagaimana sikap PBB
terhadap Pemerintah sekarang akan dukung Pak Jokowi?’. Tidak, PBB tidak akan
dukung Pak Jokowi,” kata Yusril.
“Malah kami bilang, andai kata ada calon tunggal,
PBB akan kampanye mendukung kotak kosong,” tambah pakar hukum tata negara
tersebut.
Yusril berkelakar, beberapa waktu lalu menyambangi
Kabupaten Enrekang. Di sana sempat berlatih kampanye dan mencoblos kotak kosong
bersama Ketua DPW PBB Sulawesi Selatan. Latihan ini sebagai persiapan jika
nantinya hanya Jokowi dan wakilnya saja yang menjadi menjadi calon presiden
dalam pilpres 2019.
Tags
dalamnegeri
news
Partai Bulan Bintang
partaibulanbintang
pemilu2019
pileg2019
politik
Yusril Ihza Mahendra