sukabumiNews.net, BANDA ACEH – Besarnya partisipasi
warga Aceh dalam pelayaran Kapal Kemanusiaan untuk Suriah tidak terlepas dari
peran pemerintah setempat serta para ulama di Aceh. Ulama Aceh yang terhimpun
dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) mendukung penuh pengiriman 1.000 ton
beras petani Aceh untuk pengungsi Suriah. Mereka turut mengajak masyarakat Aceh
secara luas untuk bersama melanggengkan ikhtiar besar bangsa Indonesia ini.
Menurut Tgk. H. Faisal Ali selaku Wakil Ketua MPU
Aceh, para ulama Aceh terus memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat
Aceh. Semua disampaikan dalam tausiyah-tausiyah mereka di momen pengajian dan
kegiatan sosial lainnya. Hal ini agar masyarakat Aceh selalu menjaga ukhuwah
Islamiyah mereka dengan mau peduli membantu saudaranya di Suriah yang tertimpa
bencana kemanusiaan.
“Saya bangga dengan masyarakat Aceh karena setiap
aksi kemanusiaan yang dilakukan ACT, mereka berbondong-bondong mau peduli
membantu saudaranya di berbagai daerah dan negara. Ya, salah satunya kontribusi
masyarakat Aceh dalam pengiriman 1000 ton beras untuk warga Suriah ini,”
ujarnya, selepas konferensi pers Pelepasan Kapal Kemanusiaan Suriah (KKS) di
Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Ahad (15/4) belum lama ini.
Sebagai provinsi dengan penduduk mayoritas Muslim,
pandangan dan pemikiran ulama acapkali dihormati oleh para penduduk Aceh.
Pemikiran ulama banyak dijadikan kebijakan dan sumber hukum syariah yang
diterapkan oleh masyarakat setempat.
Segala bentuk nasihat dan ajakan positif dari para
ulama selalu disambut dan diterapkan oleh warga Aceh. Hal ini termasuk ajakan
untuk mengumpulkan 1.000 ton beras untuk pengungsi Suriah yang masih dilanda
krisis kemananusiaan.
Tgk. H.Faisal Ali lantas menambahkan, kerja
kemanusiaan yang masif ini patut diapresiasi. Proses pengumpulan beras dari
para petani Aceh, Tablig Akbar di Masjid Baiturrahman Banda Aceh, hingga
pelepasan KKS nanti menjadi satu rangkaian kepedulian besar bangsa Indonesia.
“Acara seperti ini sangat terpuji, apakah dalam
konteks hubungan sesama umat manusia maupun dalam konteks hubungan antar
negara. ACT mampu munculkan, memotivasi, dan memberi semangat masyarakat Aceh
untuk peduli terhadap saudaranya nan jauh di sana. Hal tersebut sangat kami
banggakan. Kami bersyukur kepada Allah, masih diberikan kesempatan untuk
berbuat yang terbaik kepada sesama umat manusia,” tuturnya.
Pimpinan Pesantren Mahyail Ulum Al Aziziyah di
Sibreh, Aceh Besar ini, berharap bantuan 1.000 ton beras dari warga Aceh dan
Indonesia tersebut bisa sampai dan bisa dinikmati ke warga Suriah. Ia
menegaskan bantuan ini bukan yang terakhir, namun akan terus dilakukan.
“Saya berharap ACT agar bisa terus melakukan aksi
kemanusiaannya dan melebarkan kepeduliannya, ke wilayah-wilayah lainnya yang
sangat membutuhkan,” imbuhnya.
Menurutnya, program KKS ini sesuatu yang luar biasa.
Selain membantu warga Suriah, program tersebut juga membangun kembali
komunikasi dengan Turki. Hal ini mengingat hubungan Turki dengan Aceh sejak dahulu
dari zaman kerajaan hingga kini sangat baik. Orang Turki masih mengingat
saudaranya yang ada di Aceh, begitu juga sebaliknya.