Cara Mewaspadai Hoax: Belajar dari Kisah Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman tidak lantas percaya begitu saja akan kabar yang dibawa burung Hud-hud, tutur Dr Zain An-Najah.

[PHOTO: Pakar fiqh Dr Zain An-Najah dalam diskusi "War on Hoax" di Cawang, Jakarta, Sabtu (10/03/2018). Dok. hidayatullah.com].
sukabumiNews.net, JAKARTA - Pakar fiqh yang juga Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr Zain An-Najah, menjelaskan salah satu cara mewaspadai suatu kabar hoax atau bukan.

Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an Surat An-Naml yang membahas kisah burung Hud-hud.

Zain menceritakan, ketika itu burung Hud-hud telat menghadiri pertemuan rutin dengan Nabi Sulaiman. Ketika datang, burung Hud-hud menjelaskan bahwa dia melihat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu.

Namun, sambungnya, Nabi Sulaiman tidak lantas percaya begitu saja akan kabar yang dibawa burung Hud-hud.

Jadi, jelasnya, Nabi Sulaiman pun sudah mampu mewaspadai suatu kabar apakah  hoax atau bukan.

Tak hanya di situ, terang Zain, Nabi Sulaiman kemudian juga mengirimkan surat untuk memastikan apakah benar ada negeri bernama Saba, dimana terdapat kerajaan yang dipimpin seorang ratu bernama Bilqis.

“Itu untuk menguji kebenaran apa yang dibawa Hud-hud,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “War on Hoax” di Aula Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq, Jl Otista Raya, Cawang, Jakarta, seperti di kutip Hidayatullah.com, Sabtu (10/03/2018).

“Ini menarik, dalam jurnalistik saya berharap (anggota) JITU juga harus banyak membaca al-Quran, al-Qur’an itu memang masya Allah luar biasa,” tambahnya.

Tidak hanya di Surat An-Naml, Pimpinan Pesantren Tinggi Al-Islam ini menambahkan, dalam al-Qur’an banyak lagi disebutkan mengenai fenomena yang berkaitan hoax dan cara mengantisipasinya.

“Ini saya merangkum ada 30 ayat tentang hoax,” pungkasnya. Red*

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال