Beruntung tidak ada korban jiwa, karna menurut pemilik rumah saat kejadian, ketiga orang anaknya sedang bermain di luar rumah. "Sementara saya sendiri sedang mencari rumput untuk ternak kambing," jelas Ujang kepada sukabumiNews, di rumahnya.
Mendengar laporan dari masyarakat bahwa ada kejadian seperti itu, Kades dan Camat beserta muspika, dibarengi Polsek dan Danramil Caringin, sigap meninjau lokasi dan bahu-membahu bersama warga sekitar membantu merapihkan dan membangunkan kembali rumah yang dihuni oleh sepasang suami istri dengan 3 orang anak itu. Semenara, Ujang selaku kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan tetap alias bekerja serabutan.
"Saya menerima laporan dari pak RW dan pak RT, bahwa ada rumah yang ambruk. Mungkin kondisinya sudah tua dan tidak layak huni. Namun kartena saya baru satu bulan jadi Kades, jadi saya belum mengetahui secara detail data rumah yang memang sudah tidak layak huni itu," kata Kades Cijengkol, Haer.
Dia menambahkan, sebagi langkah awal pekerjaan rumahnya kedepan pihaknya akan mencoba mengintruksikan untuyk menginventarisir rumah yang tidak layak huni. "Inilah juga yang akan saya coba perjuangkan demi memberikan perhatian kepada masyarakan yang memiliki tempat tinggal tak layak huni," imbuhnya.
Haer pun menjelaskan bahwa terkait kejadian yang menimpa rumah warganya, Kapolsek dan para anggotanya termasuk Babinkamtibmas, telah menyumbangkan 10 sak semen serta uang tunai cash sebesar Rp.500 ribu rupiah "Dan kami dari pihak desa, terlepas institusi atau pribadi, mencoba memberikan semen 15 sak, bata 1500 biji, pasir dan kusen secukupnya," katanya.
Dilain pihak, Ujang selaku korban yang rumahnya ambruk tertiup angin mengucapkan rasa syukur kepada semua pihak yang telah membatu meringankan bebannya saat ini. "Saya sangat berterima kasih kepada pa Kades Haer dan pa Kapolsek, Iptu Rapiq juda Danramil juga para tetangga yang telah menyumbang dan membantu saya merapihkan kebali rumah saya," ucap Ujang.
Pewarta: Aep/Jenal
Editor: Red.