sukabumiNews, CISAAT - Sebanyak 200 ustadz dan ustadzah (guru ngaji) se-Kabupaten Sukabumi mengikuti Bimbingan Teknis (Bintek) Pengembangan Kapasitas Guru Ngaji di Gedung Dakwah Islamic Center Cisaat, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/12/2017) siang tadi.
Menurut Panitia Penyelenggara, H. Unang Sudarma, tujuan dilaksanakannya Bintek ini yaitu untuk mengembangkan dan membimbing secara teknis untuk meningkatkan kompetensi para guru ngaji itu sendiri.
Adapun mengenai waktunya akan dilaksanakan selama dua hari, sampai hari Rabu (13/12/2017). "Dengan adanya kegiatan ini kami berharap para guru ngaji memiliki kompetensi serta lebih berkualitas," kata Unang dalm pidato laporan yang disampaikannya.
Sementara, Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, M.Si. yang turut hadir pada pembukaan Bintek tersebut mengatakan bahwa generasi muda yang pandai mengaji dan berakhlak mulia tidak terlepas dari peranan serta guru ngaji.
"Merekalah yang awal mula memperkenalkan dan mengajarkan dasar-dasar ajaran Islam kepada anak-anak tanpa mengharapkan imbalan/honor," kata Iyos.
Saya yakin, lanjut Itos, mengajar ngaji adalah sudah menjadi panggilan jiwa bagi para ustadz dan ustadzah meski tanpa honor sekalipun.
Lebih jauh sekda berpesan kepada para ustadz untuk memanfaatkan bintek tersebut dengan sebaik-baiknya, mengingat Bintek ini, jelas Iyos, sangat penting untuk menambah wawasan demi meningkatkan kompetensi sebagai guru ngaji. RED
Pewarta: A Malik AS.
Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, M.Si. saat memberikan sambutan pada acara Bintek Pengembangan Kapasitas Guru Ngaji di Gedung Islamic Center Cisaat, Selasa (12/12/2017) |
Adapun mengenai waktunya akan dilaksanakan selama dua hari, sampai hari Rabu (13/12/2017). "Dengan adanya kegiatan ini kami berharap para guru ngaji memiliki kompetensi serta lebih berkualitas," kata Unang dalm pidato laporan yang disampaikannya.
Sementara, Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, M.Si. yang turut hadir pada pembukaan Bintek tersebut mengatakan bahwa generasi muda yang pandai mengaji dan berakhlak mulia tidak terlepas dari peranan serta guru ngaji.
"Merekalah yang awal mula memperkenalkan dan mengajarkan dasar-dasar ajaran Islam kepada anak-anak tanpa mengharapkan imbalan/honor," kata Iyos.
Saya yakin, lanjut Itos, mengajar ngaji adalah sudah menjadi panggilan jiwa bagi para ustadz dan ustadzah meski tanpa honor sekalipun.
Lebih jauh sekda berpesan kepada para ustadz untuk memanfaatkan bintek tersebut dengan sebaik-baiknya, mengingat Bintek ini, jelas Iyos, sangat penting untuk menambah wawasan demi meningkatkan kompetensi sebagai guru ngaji. RED
Pewarta: A Malik AS.