Ada lima (5) sebab yang mengakibatkan lemahnya umat Islam pada masa kini, yaitu:
(١) الجهل بعلوم الشرعية
Kebodohan terhadap ilmu-ilmu kesyariahan.
Dalam istilah imam Ghazali, ilmu-ilmu ini disebut اصول الدين berkaitan dengan pokok-pokok agama yang sumber utamanya adalah Alquran dan Sunnah Rasulullah.
Jadi mayoritas umat Islam tidak mengenal Quran dan hadits-hadits Rasulullah, dan ini berimbas pada kesadaran keagamaan mereka.
(٢) التفريقة
Perpecahan sebagai akibat dari kurangnya pemahaman mereka atas Islam.
Kondisi ini berakibat mereka tak bisa membedakan mana hal-hal yang bersifat اصول (pokok) yang seharusnya umat bersikap sama; mana hal-hal yang sifatnya فروع (cabang) di mana seharusnya umat bisa bersikap tasamuh (toleran), dan mana hal- hal yang بدعة yang seharusnya dijauhi.
(٣) الفقر
Kefakiran atau kemiskinan sesungguhnya merupakan akibat dari perpecahan.
Perpecahan mengakibatkan potensi kekuatan umat dalam banyak lapangan kehidupan menjadi tercerai berai. Mereka menjadi enggan saling bantu, bahkan tidak sedikit memusuhi saudaranya sesama muslim dan justeru bermesraan dengan kaum kafir.
واطيعواالله ورسوله ولا تنازعوافتفشلواوتذهب ريحكم واصبروا
ان الله مع الصبرين - الانفا ل : ٤٦
"Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan kekuatan kalian menjadi hilang, dan bersabarlah. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar."
Potensi zakat di jabar saja mencapai angka 17,6T, itupun zakat yang berasal dari rumah tangga, belum termasuk zakat perusahaan. Diperkirakan untuk Jabar saja bisa mencapai 25T, dan sekitar 225 T secara nasional. Belum lagi dari wakaf, angkanya bisa jauh dari itu. Tetapi karena perpecahan di internal umat, potensi dana yg besar itu menjadi tidak tergarap, dan ini berimbas pada kemiskinan yang laten.
Harus ada upaya lebih keras mewujudkan ukhuwah islamiyah di antara umat. Silaturahmi yang intens akan membawa kita ke arah sana, dan kita para alumni harus terlibat langsung dalam upaya itu.
عزعلماء المسلمين (azzu ulamail muslimin)
Kebobrokan mental para ulama atau para pemimpin kaum muslimin.
Banyak tokoh umat yang pribadi dan akhlaknya sangat tidak islami. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang sering membuat pernyataan yang mendiskreditkan ajaran Islam.
Penyebab utamanya adalah cinta dunia yg berlebih-lebihan sehingga orientasi hidup mereka menjadi berubah : semakin pragmatis dan materialistis. Dan ini salah satu sebab mengapa
banyak di antara mereka yg menjadi komprador asing.
Umat saat ini telah banyak kehilangan ulama panutan... !
(٥) كيد عدوالمسلمين (Kaidu aduwwil muslimin)
Tipu daya musuh-musuh Islam yg sudah berlangsung lama, sejak usai perang Salib, masa kolonialisasi sampai sekarang. Dan di negeri kita saat ini, Barat dan China memainkan peran besar dalam upaya pelemahan umat Islam dengan cara menguasai ekonomi dan politik di Indonesia.
Akhirnya, tugas berat menanti kita. Dan dengan senantiasa memohon bimbingan Allah kita harus bergerak merubah keadaan. Ikhlaskan niat, kuatkan tekad, eratkan ukhuwah, menuju kejayaan umat dan Indonesia yang lebih bermartabat..... !
واالله اعلم
[Yan Hasanudin Malik]
(١) الجهل بعلوم الشرعية
Kebodohan terhadap ilmu-ilmu kesyariahan.
Dalam istilah imam Ghazali, ilmu-ilmu ini disebut اصول الدين berkaitan dengan pokok-pokok agama yang sumber utamanya adalah Alquran dan Sunnah Rasulullah.
Jadi mayoritas umat Islam tidak mengenal Quran dan hadits-hadits Rasulullah, dan ini berimbas pada kesadaran keagamaan mereka.
(٢) التفريقة
Perpecahan sebagai akibat dari kurangnya pemahaman mereka atas Islam.
Kondisi ini berakibat mereka tak bisa membedakan mana hal-hal yang bersifat اصول (pokok) yang seharusnya umat bersikap sama; mana hal-hal yang sifatnya فروع (cabang) di mana seharusnya umat bisa bersikap tasamuh (toleran), dan mana hal- hal yang بدعة yang seharusnya dijauhi.
(٣) الفقر
Kefakiran atau kemiskinan sesungguhnya merupakan akibat dari perpecahan.
Perpecahan mengakibatkan potensi kekuatan umat dalam banyak lapangan kehidupan menjadi tercerai berai. Mereka menjadi enggan saling bantu, bahkan tidak sedikit memusuhi saudaranya sesama muslim dan justeru bermesraan dengan kaum kafir.
واطيعواالله ورسوله ولا تنازعوافتفشلواوتذهب ريحكم واصبروا
ان الله مع الصبرين - الانفا ل : ٤٦
"Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan kekuatan kalian menjadi hilang, dan bersabarlah. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar."
Potensi zakat di jabar saja mencapai angka 17,6T, itupun zakat yang berasal dari rumah tangga, belum termasuk zakat perusahaan. Diperkirakan untuk Jabar saja bisa mencapai 25T, dan sekitar 225 T secara nasional. Belum lagi dari wakaf, angkanya bisa jauh dari itu. Tetapi karena perpecahan di internal umat, potensi dana yg besar itu menjadi tidak tergarap, dan ini berimbas pada kemiskinan yang laten.
Harus ada upaya lebih keras mewujudkan ukhuwah islamiyah di antara umat. Silaturahmi yang intens akan membawa kita ke arah sana, dan kita para alumni harus terlibat langsung dalam upaya itu.
عزعلماء المسلمين (azzu ulamail muslimin)
Kebobrokan mental para ulama atau para pemimpin kaum muslimin.
Banyak tokoh umat yang pribadi dan akhlaknya sangat tidak islami. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang sering membuat pernyataan yang mendiskreditkan ajaran Islam.
Penyebab utamanya adalah cinta dunia yg berlebih-lebihan sehingga orientasi hidup mereka menjadi berubah : semakin pragmatis dan materialistis. Dan ini salah satu sebab mengapa
banyak di antara mereka yg menjadi komprador asing.
Umat saat ini telah banyak kehilangan ulama panutan... !
(٥) كيد عدوالمسلمين (Kaidu aduwwil muslimin)
Tipu daya musuh-musuh Islam yg sudah berlangsung lama, sejak usai perang Salib, masa kolonialisasi sampai sekarang. Dan di negeri kita saat ini, Barat dan China memainkan peran besar dalam upaya pelemahan umat Islam dengan cara menguasai ekonomi dan politik di Indonesia.
Akhirnya, tugas berat menanti kita. Dan dengan senantiasa memohon bimbingan Allah kita harus bergerak merubah keadaan. Ikhlaskan niat, kuatkan tekad, eratkan ukhuwah, menuju kejayaan umat dan Indonesia yang lebih bermartabat..... !
واالله اعلم
[Yan Hasanudin Malik]