"Selama ini, tempat-tempat yang menyimpan potensi di sektor pariwisata belum dikembangkan secara serius. Kami telah memulai pengembangkan tempat-tempat tersebut dengan membangun jalan ke sana," kata Syamsudin.
Beberapa lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata di Desa Cijurey antara lain Curug Cisayang, tempat ziarah Gunung Gombong, makam Syeh Alia Mansur dan Goa Kalong, dan air terjun di Kampung Cigintung. Setiap hari tempat-tempat itu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan luar kecamatan," jelas Syamsudin.
"Sampai saat ini, perhatian dari Pemkab Sukabumi melalui Dinas Pariwisata terhadap pengembangan objek wisata di desa kami baru sebatas dukungan moril, khususnya terhadap potensi air terjun Cigintung," ujar dia.
Syamsudin berharap kepada Pemkab Sukabumi untuk membangun jalan dan prasarana lainnya menuju dan di sekitar destinasi wisata. Dia mendesak pemda untuk merespon dengan sungguh-sungguh usulan pengembangan potensi wisata yang ada di Cijurey.
"Penataan tempat wisata yang dikolaborasikan dengan kearifan lokal di Cijurey harus disertai penataan lingkungan dan hutan untuk meminimalisir kerusakan alam dan bencana alam seperti longsor dan banjir," jelas kepala desa.
Berbicara tentang pembangunan yang dibiayai dana desa (DD) tahap II sebagai kelanjutan dari DD tahap I, Kades Syamsudin menjelaskan, Pemdes Cijurey tengah merealisasikan anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp220 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai proyek antara lain pengaspalan Jalan Babakan Cipariuk dengan ukuran 500 meter dengan lebar 2 meter, TPT panjang 30 meter, dan pembangunan gedung PAUD di Kampung Babakan RT 01/02 berukuran 7 x 7 meterpersegi.
Untuk anggaran di luar DD seperti dana bantuan gubernur tahun 2017 sebesar Rp150 juta digunakan untuk dua proyek yaitu membangun gedung balai desa sebesar Rp50juta dan meningkatkan Jalan Rancabungur sebesar Rp100juta.
Pewarta: Rio Bagja Gumilar
Editor: Wawan Aries S.