sukabumiNews, JAKARTA - Sejumlah penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kediaman Ketua DPR Setya Novanto di
Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11)
malam.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penyidik mendatangi rumah Setya Novanto karena yang bersangkutanberkali-kali mangkir dari pemeriksaan. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan). |
Kedatangan penyidik ke sana tak lepas dari
pengusutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, usai Novanto sudah ditetapkan
tersangka pada kasus itu untuk kali kedua.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novanto
sudah berkali-kali mangkir dari pemeriksaan penyidik dalam kasus ini. Alasan
itu yang membuat penyidik KPK menyambangi rumah Novanto.
"KPK mendatangi rumah SN karena sejumlah
panggilan sudah dilakukan sebelumnya namun yang bersangkutan tidak
menghadirinya," ujar Febri saat dikonfirmasi, Rabu (15/11) malam.
Sejumlah penyidik KPK malam ini mendatangi rumah
Novanto. Sekitar 20 sampai 30 personel Brimob tak bersenjata berjaga ketat di
rumah Novanto terkait kedatangan penyidik KPK ini. Selain itu, beberapa penjaga
berpakaian sipil juga tampak berjaga di depan rumah. Demikian seperti yang
dikabarkan CNN Indonesia
Febri mengatakan, sampai saat ini penyidik KPK masih
berada di rumah Novanto. Kedatangan penyidik KPK ke sana dalam konteks
penindakan.
"Tim KPK masih berada di lapangan dalam konteks
pelaksanaan tugas penindakan KPK," kata Febri.
Terkait hal ini, Febri memintau agar Ketua Umum
Partai Golkar itu menyerahkan diri. "Secara persuasif kami imbau SN dapat
menyerahkan diri," ujar Febri.
Setya Novanto sudah empat kali mangkir dari
panggilan penyidik KPK, tiga kali sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama
PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, dan satu kali selaku tersangka
korupsi e-KTP, yang dijadwalkan diperiksa hari ini.
Novanto ditetapkan sebagai tersangka korupsi e-KTP
untuk kedua kalinya oleh KPK berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik)
tertanggal 31 Oktober 2017. Dia diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga
negara disinyalir dirugikan hingga Rp2,3 triliun. RED*
Sumber: CNN Indonesia