Rencana IPO Aramco mendapat perhatian serius
Presiden AS, Donald Trump. Dia berharapa Arab Saudi bersedia melakukan
penawaran IPO Aramco di Wall Street.
sukabumiNews, NEWYORK - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Arab
Saudi untuk memilih Wall Street—sebutan untuk Bursa Efek New York—sebagai
tempat penawaran saham publik perdana (Initial Public Offering atau IPO)
perusahaan minyak raksasa milik negara kaya itu, yakni Aramco, pada 2018.
Trump mengatakan hal ini kepada para reporter di
pesawat Air Force One, yang menuju ke Tokyo, pada Sabtu (4/11/2017) waktu AS,
sebagaimana disiarkan kantor berita AFP yang dilansir ulang Antara. Trump
berharap Raja Arab Saudi “mempertimbangkan" bursa efek Amerika Serikat itu
sebagai tempat penawaran IPO Aramco.
"Saya tahu mereka mempertimbangkan London, saya
tahu mereka melihat yang lain, mereka mungkin mempertimbangkan negara mereka
sendiri, mereka punya pasar saham yang jauh lebih kecil," kata Trump, seperti
dilansir tirto.id, edisi Sabtu (5/11/2017)
Dia lalu mengimbuhkan, "Oleh karena itu saya
ingin mereka mempertimbangkan Bursa Efek New York atau NASDAQ."
Pernyataan Trump mengenai IPO Aramco itu menyusul
unggahan dalam Twitter resminya dari Hawaii menjelang tur Asianya. Di salah
satu cuitanhya, Trump menyatakan "Akan sangat menghargai kalau Arab Saudi
melakukan IPO Aramco dengan New York Stock Exchange. Penting bagi Amerika
Serikat!"
Aramco, yang mengendalikan aset energi sangat besar
milik Kerajaan Arab Saudi, berencana menjual hampir lima persen sahamnya di
pasar saham.
Rencananya Arab Saudi akan melaksanakan penawaran
saham publik perdana Aramco pada paruh kedua 2018 di pasar saham Arab Saudi dan
bursa internasional. Bursa di New York dan London mengincar IPO itu.
IPO Aramco diperkirakan akan menjadi yang terbesar
dalam sejarah sebab menargetkan mampu menggalang dana segar sekitar 100 miliar
dolar AS bagi kerajaan Arab Saudi. Langkah Arab Saudi ini dilakukan usai
mencatatkan defisit 200 miliar dolar AS dalam tiga tahun fiskal karena harga
minyak terus merosot.