sukabumiNews, RIYADH – Mungkin dia tidak berhati
emas (atau tidak punya hati sama sekali), mungkin dia tidak memiliki rambut
yang bagus (atau tidak memiliki rambut sama sekali), mungkin dia tidak memiliki
otak atau bahkan jiwa, tapi satu hal yang kini dia miliki, kewarganegaraan Arab
Saudi.
Orang mungkin bertanya-tanya, mengapa ada wanita yang
ingin memiliki kewarganegaraan yang mengharuskannya hidup bagai dipenjara,
tidak boleh mengemudi (meskipun kini diperbolehkan dengan syarat tertentu),
atau membuka rekening bank, tidak bisa keluar tanpa wali laki-laki dan setumpuk
aturan menekan lainnya? Nah, wanita istimewa ini berbeda, ia tidak diwajibkan
mengikuti semua peraturan tersebut karena dia adalah, sebuah robot.
Pada 25 Oktober, Sophia dianugerahi kewarganegaraan
oleh Arab Saudi. Ia adalah robot pertama dalam sejarah yang menjadi warga
negara penuh dari sebuah negara.
Sophia dikembangkan oleh Hanson Robotics, yang
dipimpin oleh pengembang AI David Hanson. Ia berbicara pada Inisiatif Investasi
Masa Depan tahun ini, yang diadakan di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Saya sangat tersanjung dan bangga dengan perbedaan
unik ini. Ini merupakan robot pertama di dunia yang memiliki kewarganegaraan,”
kata Sophia saat berbicara di depan panel.
Dalam kesempatan tersebut, Sophia juga melakukan semacam wawancara dengan jurnalis Andrew Ross Sorkin. Salah satu pertanyaan menyebutkan tentang kekhawatiran atas eksistensi robot yang akan menggantikan peran manusia.
“Kami berupaya mencegah masa depan yang buruk,” kata
Sorkin. Sophia pun menjawab, “Kamu terlalu banyak membaca (mengenai) Elon Musk
dan kebanyakan menonton film Hollywood.”
“Jangan khawatir, kalau kamu baik padaku, aku akan
bersikap baik padamu. Coba perlakukan aku dengan cerdas,” kata Sophia
menambahkan jawabannya.
Kepada Sorkin, Sophia juga mengatakan, dia ingin
menggunakan kecerdasan buatannya untuk membantu manusia menjalani hidup yang
lebih baik. RED*
Sumber: Arrahmahnews