sukabumiNews, SUKABUMI -- Forum Honorer Indonesia (FHI) meminta kepada semua pihak terutama pemerintah, agar segala permasalahan menyangkut tenaga honorer, disikapi secara Jernih, bijak, terkonsep dan terukur. Permasalahan tenaga honorer tidak bisa diselesaikan dengan amarah atau anarkis. Terlebih, mayoritas tenaga honorer adalah guru yang harus menjadi panutan atau teladan.
Hal itu dikatakan Ketua Pembina FHI, yang disampaikan oleh ketua Umum FHI, Nanan Surahman,M.Pd kepada sukabumiNews di kediamannya di kawasan Sukaraja, Sukabumi, Selasa 3/10/2017. "Kami memandang penyelesaian permasalahan tenaga honorer harus disikapi secara jernih, bijak, terkonsep dan terukur,” kata Nanan.
Selain itu, lanjut Nanan, pemerintah, baik daerah maupun pusat harus lebih lebih pro aktif dalam mensikapi dan mencarikan solusi penyelesaian dengan sebuah kebijakan yang tepat melaui cara pendekatan dan formulasi yang lebih manusiawi dan berkeadilan. Sebab menurut Nanan, mereka harus ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan tenaga honorer secara nasional.
“Untuk itu, FHI akan tetap meminta dan mendesak kepada pemerintah untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini melalui pendekatan kemanusiaan dan mengunakan nurani. Bukan melalui retorika dan harapan palsu ( PHP )dari pemerintah,” tegas Nanan
Dilain pihak, FHI juga berharap agar Presiden membentuk TIM yang terdiri dari perwakilan Forum Honorer atau organisasi yang kredibel dan independen. “Pemerintah harus memberikan solusi kebijakan, bukan justru menutup mata terkait nasib ratusan ribu tenaga honorer yang sudah mengabdikan diri pada negara, baik itu dipemeritah daerah maupun pusat. Karena keberadaan dan pekerjaan tenaga honorer secara nyata adalah sedang dalam melaksanakan tugas negara, dan memang sangat dibutuhkan dalam pemerintahan.“ Pintanya. (Red*)